"Ini saya sedang puasa, nanti mau ambil rontgen lagi," kata Joko, ditemui di Yayasan Benih Kebajikan Nusantara (YBKN) Al Hasyim, Jl Warung Silah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (21/4/2015).
Sang istri, Musyarofah alias Tati (48) membenarkan bahwa suaminya memang mengidap radang hati. Meski belum bisa dipastikan, ada kekhawatiran sopir budiman yang mengasuh 27 anak yatim ini mengalami sirosis atau pengerasan hati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kisah Sopir di Jakarta Merawat 27 Anak Yatim, Salah Satunya Cerebral Palsy
Joko yang kondisinya masih lemah memang baru saja selesai menjalani perawatan di RS Marinir Cilandak. Ia terserang Demam Berdarah Dengue (DBD), persis sebelum seorang anak asuhnya yakni Farhana (8 bulan) juga terserang penyakit yang sama.
"Di RT (Rukun Tetangga) kami paling nggak sudah 5 orang kena DBD, sudah lapor tapi belum juga di-fogging," keluh Joko yang juga mempunyai riwayat gula darah tinggi.
Joko adalah seorang sopir yang mengelola panti asuhan di pinggiran Jakarta Selatan. Sejak 2002 ia terpanggil untuk merawat anak-anak yang telantar, dan pada 2011 mendirikan panti asuhan bersama istrinya. Salah seorang anak asuhnya, Atar mengidap cerebral palsy.
Baca juga: Potret Keikhlasan Sopir di Pinggiran Jakarta Mengasuh 27 Anak Yatim
(up/vit)











































