dr M.F Conny Tanjung SpA(K), Ketua Unit Kerja Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jaya menuturkan pada dasarnya, kekuatan tulang dipengaruhi genetik, gizi, aktivitas fisik, gender, berat badan, dan hormon.
"Misalnya saja pada wanita yang sudah menopause tulang bisa mulai keropos. Nah, ssupan zat gizi pada anak harus bervariasi sehingga gizinya seimbang. Dalam artian terpenuhi kecutuhan protein, lemak, vitamin, mineral, serta air dan gula secukupnya," papar dr Conny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di tubuh dengan jumlah sekitar 1,5-2% dari berat badan. Selain itu, Vitamin D juga dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari makanan guna membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang. "Nah, vitamin D selain dibuat di kulit yang terpapar sinar matahari juga bisa didapat dari sumber lainnya seperti susu atau minyak ikan," tutur dr Conny.
Baca juga: Lawan Tulang Keropos dengan Asupan Kalsium dan Vitamin D Cukup
Terkait aktivitas fisik, termasuk olahraga di dalamnya, anak dianjurkan melakukan aktivitas fisik minimal satu jam per hari. Untuk kekuatan otot, dikatakan dr Sophia Hage, Residen Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan.
Misalnya saja bermain bar di taman, bermain, tarik tambang, hula hoop, bermain tak jongkok, serta melakukan latihan kekuatan dengan menggunakan berat badan sendiri. Anak juga bisa melakukan sit up atau push up yang dimodifikasi.
Sit up, dikatakan dr Sophia pada dasarnya menjadi olahraga yang menyangga berat badan sehingga tumpuan badan anak selain pada lutut tetapi juga di pergelangan kaki, pinggang dan punggung. Ketika otot yang menempel di tulang tertarik, maka tulang ikut tertarik. Nah tarikan pada tulang, membuat tendon yakni titik di mana otot menempel pada tulang, merangsang pertumbuhan sel tulang yang baru sehingga bisaa memadatkan tulang.
"Makanya kalau mau tulang padat, banyak latihan weight baring karena ketika otot kita menarik tulang tersebut, tendon akan merangsang pertumbuhan sel tulang yang baru," ucap dr Sophia.
(Radian Nyi Sukmasari/AN Uyung Pramudiarja)











































