Lauren merasa ASI-nya tidak banyak, sehingga dia merasa bayinya tidak mendapat cukup makan dan minum. Untuk menyiasatinya, Lauren menambahkan air ke dalam ASI yang diminum Nevaeh, putri kecilnya. Ternyata si kecil malah meninggal. Yang menyedihkan, bayi itu disebut sangat kurus.
Kasus meninggalnya bayi tersebut dibawa ke pengadilan. Lauren didakwa melakukan pembunuhan terhadap bayinya sendiri, demikian pula sang suami, George Landell. Detektif Charles Hamrick, dari Duluth, AS, memberi bukti di pengadilan bahwa keluarga bayi itu menambahkan air ke dalam ASI. Demikian dikutip dari news.com.au pada Kamis (21/5/2015).
Baca juga: Minum Susu Formula Bergantian dengan ASI Bisa Merusak Usus Bayi? Ini Faktanya
Hasil pemeriksaan medis menyebutkan bayi Neveah meminum air dua kali lebih banyak ketimbang ASI. Akibatnya tingkat sodium dan elektrolit dalam tubuhnya turun drastis, sementara itu otaknya membengkak.
Menurut penjelasan detektif Hamrick, kondisi fisik jenazah Nevaeh sangat kurus dan terlihat tidak sehat. "Saat saya membalikkan tubuhnya, tidak ada lemaknya, tulang belakangnya menonjol keluar," ucap detektif Hamrick di pengadilan.
Dikatakan Hamrick, George Landell tidak mengizinkan istrinya mencari bantuan medis untuk anaknya. Agar anaknya tetap sehat, George lebih memilih untuk berdoa. Bahkan sebelumnya George dan Lauren juga memutuskan menolak perawatan sebelum dan setelah kelahiran.
Baca juga: Bayi Masih ASI Ekslusif, Bolehkah Minum Obat Dicampur Air Putih?
Ketika seorang teman membelikannya vitamin kehamilan, Lauren menolaknya. Hingga saat menjelang melahirkan pun baikl Lauren maupun George enggan pergi ke rumah sakit. Namun akhirnya mereka terpaksa ke RS karena Lauren harus menjalani operasi caesar.
Di hari kematian Nevaeh, George mengatakan dirinya berulang kali berdoa. Dia juga mencoba tetap memberi asupan kepada bayinya, namun tidak ada respons. Diyakini saat itu Nevaeh sudah tidak bernyawa.
(Nurvita Indarini/AN Uyung Pramudiarja)











































