"Tidak boleh. Hindari pemberian madu pada anak dibawah usia 12 bulan karena kandungan clostridium botulinum yang berbahaya dan bisa menyebabkan penyakit serius bahkan kelumpuhan," tutur dr Meta Hanindita SpA dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (5/6/2015).
Bakteri clostridium bisa menyebabkan botulisme pada bayi. Ketika si kecil terkena botulisme, maka bisa terjadi kelemahan otot. Beberapa gejala botulisme di antaranya bayi jarang ingin menyusu, menangis dengan lemah, sembelit, dan kekuatan ototnya melemah.
Dikutip dari Mayo Clinic, selain madu, beberapa produk seperti sirup jagung juga kemungkinan mengandung bakteri clostridium meskipun belum bisa dibuktikan bahwa botulisme pada bayi terkait dengan konsumsi produk ini. Akan lebih aman jika orang tua berkonsultasi lagi dengan dokter sebelum memberikan beberapa makanan pada si kecil.
Baca juga: Makanan Pendamping ASI yang Tepat untuk si Kecil
Untuk makanan yang dianjurkan untuk anak usia 6-12 bulan, dr Meta menegaskan secara garis besar makanan yang diberikan harus memenuhi pedoman gizi seimbang, mengandung makanan pokok, kacang-kacangan, sayur dan buah serta lauk pauk. Untuk anak usia 6-8 bulan, makanan baiknya dibuuat dengan disaring, tekstur lumat namun jangan terlalu encer.
"Pada usia 6-8 bulan bisa dimulai dengan bubur susu. Untuk 9-10 bulan, tekstur makanan mulai agak kasar dan dibuat dengan cara ditumbuk. Untuk bahan makanan, umumnya sama dengan makanan dewasa. Nah, untuk anak usia 10-12 bulan, makanan dibuat dengan dicincang kasar dengan bahan makanan yang sama dengan orang dewasa," tutur dr Meta.
Ibu satu anak juga mengatakan bahwa boleh-boleh saja memberikan buah atau biskuit pada bayi, terutama ketika gigi si kecil sedang tumbuh. Untuk meredakan rasa gatal pada gusi, selain teething toys, dikatakan dr Meta cukup aman memberi biskuit bahkan buah sebagai bahan gigit-gigitan si kecil.
Baca juga: Tanda-tanda Bayi Mau Tumbuh Gigi
(rdn/up)











































