Dilaporkan WBNG, Christine mengaku putrinya, Hope DeLozier yang berusia 18 bulan belum pernah pergi ke dokter atau mendapat vaksinasi. Sebab, ia dan Ebed tidak percaya dengan vaksinasi dan pengobatan medis. Selama ini, jika Hope sakit, Christine dan Ebed akan memberinya pengobatan herbal.
Namun, pada tanggal 23 Maret lalu, Hope tiba-tiba sulit bernapas. Christine pun memberikan CPR pada bocah itu selama 30 menit. Karena kondisinya tidak membaik, Hope lantas dibawa ke Guthrie Towanda Memorial Hospital. Perawat di RS tersebut sebrnanrnya sudah mengetahui dari gerak-gerik Christine dan Ebed jika mereka tidak percaya dengan antibiotik dan pengobatan medis lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jangan Semua 'Dibabat' Antibiotik, Ini Beda Infeksi Bakteri dan Virus
Autopsi menuturkan jika Hope kala itu juga dalam keadaan dehidrasi dan kekurangan gizi. Ahli patologi mengatakan sebenarnya infeksi yang dialami Hope bisa diatasi hanya dengan pemberian antibiotik. Di sisi lain, Ebed mengatakan bahwa saat diobati dengan herbal, kondisi Hope sudah agak membaik.
Jika keadaan Hope kritis, Ebed mengaku pasti akan mencari bantuan medis secepatnya. Menanggapi kasus ini, direktur kesehatan di Rhode Island, Dr Nicole Alexander-Scot mengatakan Hope meninggal karena komplikasi yang sebenarnya jarang terjadi ketika seseorang terinfeksi bakteri. Sebab, pada tubuh Hope bakteri diketahui cepat sekali menyebar. Hingga Kini, Ebed masih menjalani pemeriksaan sementara sang istri dibebaskan dengan jaminan.
Baca juga: Membedakan Demam Karena Infeksi Virus atau Bakteri
(rdn/up)











































