Kota Karachi diketahui beberapa kali mengalami pemadaman listrik karena tak sanggup memenuhi konsumsi warganya. Banyak orang menggunakan peralatan seperti Air Conditioner (AC) atau kipas dalam usaha untuk melarikan diri dari kondisi cuaca ekstrem ini.
Kepala Departemen Darurat Jinnah Hospital Dr Semee Jamali mengatakan orang tua adalah yang paling rentan terhadap heatstroke atau sengatan panas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasien-pasien dengan heatstroke dibawa ke rumah sakit dengan kondisi demam tinggi, tak sadar diri, dehidrasi, dan kejang-kejang," kata Dr Jamali seperti dikutip dari BBC pada Senin (22/6/2015).
Sekretaris Kesehatan Provinsi Saeed Mangnejo mengatakan sejak hari Sabtu lalu setidaknya ada 114 orang yang meninggal di Karachi. Delapan orang juga dikabarkan meninggal dari tiga distrik lain di Provinsi Sindh.
Menurut kantor meteorologi Pakistan gelombang panas masih akan terus berlanjut hingga Senin ini. Penurunan suhu diperkirakan baru akan terjadi mulai Selasa.
Berkaitan dengan hal ini negara tetangga, India, bulan lalu juga terserang gelombang panas. Setidaknya 1.700 orang dilaporkan meninggal karena terserang dehidrasi berat dan heatstroke.
Baca juga: Dikompres Hingga Suntik Cairan, Ragam Cara Mengatasi Heatstroke (fds/up)











































