"Tidak. Ibu hamil bahkan sampai usia kehamilan 9 bulan dapat terus menyusui anaknya. Tetapi, tidak semua ibu hamil dapat melakukan nursing while pregnant ini," tutur dr Meta Hanindita SpA dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (26/6/2015).
dr Meta menambahkan, untuk itu sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter apakah ibu hamil dapat menyusui selama hamil. Terkait proses menyusui saat hamil bisa memancing kontraksi, dr Meta menerangkan stimulasi puting, seperti yang terjadi saat menyusui memang dapat merangsang hormon oksitosin. Seperti diketahui, hormon oksitosin bisa membantu proses menyusui dan juga berperan pada kontraksi selama proses persalinan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun begitu, lanjut dr Meta, jumlah oksitoksin yang dikeluaran tidaklah cukup untuk merangsang persalinan pada kondisi normal. Namun, perlu diingat pada kondisi kesehatan ibu hamil tertentu, bisa jadi menyusui selama hamil tidak diperbolehkan.
Setelah anak yang lebih kecil lahir, bukan tak mungkin ada ibu yang tetap menyusui si bayi dan juga kakaknya, hingga terjadilah menyusui tandem. Untuk kasus menyusui tandem, adakah plus minusnya bagi perkembangan anak dan bayi?
"Plusnya, baik kakak dan adik sama-sama mendapatkan manfaat ASI. Selain itu kakak dapat membantu masalah menyusui yang sering terjadi di awal-awal kelahiran adik seperti payudara penuh atau penyumbatan saluran ASI," kata pemilik akun twitter @metahanindita ini.
Nah, kedekatan batiniah antara ibu dan kedua anaknya, atau adik dan si kakak pun dapat menjadi hal positif dari tandem nursing. Untuk sisi negatif dari tandem nursing, menurut dr Meta bisa jadi ibu yang lebih merasa capek. Sehingga kebutuhan asupan gizi seimbang dan juga istrahat penting untuk dicukupi.
Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Ketika Sedang Menyusui
(rdn/vit)











































