Saat anak demam, wajar jika orang tua kemudian menjadi panik. Sering disebut-sebut sebagai gejala beberapa penyakit, ini pesan dokter untuk para orang tua.
Dokter spesialis anak RS Pondok Indah (RSPI), dr M. Tatang Puspanjono, SpA, M.Klinik Ped, demam merupakan reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman. Walaupun banyak orang tua memberikan obat penurun panas, perlu ditekankan bahwa tujuan utama obat tersebut adalah membuat anak merasa nyaman, bukan mempertahankan suhu yang normal.
"Saat anak mengalami demam, orang tua harus memperhatikan aktivitas anaknya secara umum, apakah anak masih bisa bermain, makan dan minum dengan baik, dan perhatikan buang air kecil anak setiap 3-4 jam," ungkap dr Tatang, seperti ditulis pada Rabu (22/7/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anak Tiba-tiba Ketakutan? Waspada, Bisa Jadi Akan Mengalami Kejang
"Obat penurun panas harus disimpan di tempat yang aman dan tidak terjangkau oleh anak-anak. Pemberian obat ini harus berdasarkan berat badan anak dan diperlukan sendok obat yang khusus, yang bisa didapatkan dari apotek saat membeli obat tersebut," tutur dr Tatang.
Oleh dokter, pemberian obat umumnya akan dilakukan jika sudah ditemukan secara pasti apa penyebab demam pada anak. Penurunan suhu tubuh dapat dibantu dengan penggunaan obat penurun panas (antipiretik), terapi fisik (non-farmakologi) seperti istirahat baring, kompres hangat, dan banyak minum.
"Penggunaan obat tradisional dengan produk herbal atau homeopatik belum terbukti secara ilmiah dapat menurunkan demam, tapi hanya berdasarkan pengalaman semata sehingga perlu dikaji lebih lanjut," pesan dr Tatang.
Baca juga: Awas! Sering Kejang Demam, Anak Lebih Berisiko Kena Epilepsi
(ajg/up)











































