Lantas apa yang sebaiknya dilakukan orang tua? Menurut peneliti, orang tua yang tak gengsi untuk bercanda dengan anak-anaknya sembari mempelajari sesuatu justru dapat membantu mengembangkan kreativitas si anak. Manfaat yang sama juga berlaku jika orang tua dan anak kerap 'berpura-pura'.
Untuk membuktikannya, tim peneliti dari Sheffield University melakukan dua studi sekaligus. Dalam studi pertama, orang tua diminta melontarkan lelucon dan bermain 'pura-pura' dengan anak-anak mereka yang berusia 16-20 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di studi kedua, orang tua diminta melakukan hal yang sama, hanya saja usia partisipan anak yang dilibatkan dalam studi ini adalah 20-24 bulan. Di sini orang tua diminta melontarkan guyonan seperti mengatakan mainan ayam milik si anak sebenarnya adalah sebuah topi.
Baca juga: Beri Hadiah untuk Ajarkan Anak Berpuasa, Boleh Nggak Ya?
Hasilnya cukup menakjubkan, karena ternyata anak usia 16 bulan sudah bisa belajar membedakan antara lelucon yang dilontarkan orang tua dengan hal yang sebenarnya. Bahkan peneliti berani menyimpulkan bahwa anak usia 16 bulan sudah bisa mengatakan jika orang tuanya 'tampak lebih meyakinkan' saat berpura-pura melakukan sesuatu ketimbang ketika mengatakan sebuah lelucon.
Akan tetapi anak perempuan dan anak laki-laki ternyata memiliki persepsi yang berbeda antara keduanya. "Anak perempuan cenderung lebih bisa membedakan hal ini ketimbang anak laki-laki," ungkap peneliti seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (4/8/2015).
Namun yang pasti, menurut ketua tim peneliti, Dr Elena Hoicka, bermain memegang peranan penting dalam tumbuh kembang seorang anak. "Orang tua yang suka melontarkan lelucon dan bermain 'pura-pura' di hadapan anak-anaknya telah memberikan petunjuk kepada mereka tentang perbedaan keduanya," terangnya.
Di satu sisi, lanjut Dr Hoicka, tahu bagaimana caranya melontarkan lelucon melatih anak untuk pandai-pandai menjaga hubungan baik dengan orang lain, berpikir anti-mainstrem, dan menikmati hidup. Sedangkan bermain 'pura-pura' membantu anak dalam mempelajari skill baru dan/atau pengetahuan baru.
Baca juga: Cara Agar Anak Terbiasa Saling Memaafkan dan Berbagi dengan Sesama
(lll/vit)











































