Pertama, tunjukkan anak sebuah gambar. Nah, saat mereka melihat gambar tersebut, minta mereka untuk menceritakan misalnya tokoh pada gambar itu sedang apa, sedang dengan siapa, atau gambar tersebut menceritakan tentang apa, demikian dikatakan psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, Psi.
"Jangan langsung disuruh nulis anaknya. Karena kan kita kalau nggak ada ide kan nggak bisa nulis. Sehingga, awalnya munculkan ide anak dengan suruh dia lihat gambar. Lalu, ucapkan pertanyaan sehingga ide muncul," kata Nina, begitu ia akrab disapa di sela-sela peluncuran buku 'Wujudkan Mimpi: Juki&Friends' di Gramedia, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (6/8/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum merangsang anak agar tertarik menulis, ada baiknya telusuri dulu kemampuan anak dengan DUBT yakni Dengar, Ucap, Baca, dan Tulis.
"Anak dengarnya sudah benar atau belum? Kalau belum, berarti dia belum siap diajak mengucap. Kalau dia dengar, ucap, dan bacanya sudah lancar baru bisa diajak nulis," kata Nina.
Menstimulasi anak menulis bisa dengan menuliskan apa yang anak ceritakan. Walaupun apa yang anak ceritakan berupa khayalan, tuliskan saja dan tunjukkan pada anak bahwa apa yang dia katakan tadi bisa diwujudkan dalam bentuk tulisan. Dengan begitu, orang tua bisa memancing anak bahwa apa yang dipikirkan anak bisa diabadikan dalam bentuk tulisan.
Nah, berusaha mendongengkan tulisan anak pun bermanfaat karena mereka bisa belajar public speaking dan mengatakan kosakata dengan jelas. "Anak kan ada yang ngomongnya belum jelas tapi saat dia bercerita, terlihat bagaimana dia mengasah public speakingnya, gimana buka mulutnya, serta mana kalimat yang harus diungkapkan dengan intonasi tertentu," kata Nina.
Namun, ketika anak terlihat tidak tertarik untuk menulis, menurut Nina coba alihkan ke bidang lain misalnya dengan menari atau olahraga. Lalu, kembali lagi ke menulis. Biasanya, anak akan lebih sukses menulis jika orang tua atau guru konsisten mengajak anak menulis. "Tapi bisa juga memang anaknya enggan menulis ya jangan dipaksakan," kata Nina.
Baca juga: Menulis Bisa Jadi Alternatif untuk Rangsang Perkembangan si Kecil Lho
(rdn/ajg)











































