"Ibaratnya dulu saya dijejelin dongeng, jadi korban dongeng. Saya juga ngerasain manfaat didongengin. Jadi punya imajinasi liar. Misalnya nih, diceritain elang sama jerapah, terus besok jerapahnya sama siapa ya, ngapain ya, kita jadi punya imajinasi," tutur Salma.
"Bedanya kalau mama suka ndongengin cerita binatang-binatang gitu. Kalau papa lebih real, nyeritain apa kegiatan dia hari ini misalnya," lanjut Salma di sela-sela peluncuran buku 'Wujudkan Mimpi: Juki&Friends' di Gramedia Grand Indonesia, Jakarta, dan ditulis pada Jumat (7/8/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 6 Manfaat Mendongengkan Anak Sebelum Tidur
Salma juga memiliki pandangan bahwa pendidikan budi pekerti makin minim. Ditambah lagi, banyak kasus kriminal yang dilakukan anak atau kasus anak bunuh diri karena tidak lulus ujian misalnya. Untuk itu, Salma ingin kembali menanamkan budi pekerti dengan membangunkan kembali budaya mendongeng.
Karena menurut Salma, menasihati salah satunya melalui mendongeng lebih santun daripada mengomel-ngomel. Nah, sosok hewan yang diciptakan Salma dalam dongengnya yakni Juki, sosok periang dan tidak suka marah-marah. Tiki tikus, si pemurah yang hobi membuat kue lalu dibagikan ke temannya. Lalu, Risa si Rusa yang ramah.
"Rusa kan binatang paling cantik di hutan, itu emang benar lho. Dengan karakter Risa bisa dibentuk bahwa orang cantik atau tampan yang biasa dicap sombong, bisa dibuat karakteristik ramah. Lalu Baya si buaya setia, bukan buaya darat. Ada juga Bob si anjing penolong," terang Salma.
Saat mendongengi anak, tak jarang Salma dicueki. Jika seperti itu, ia akan melakukan pendekatan. Intinya, pendekatan dilakukan dengan intens dan tidak menyakiti hati anak. "Pendekatan dengan orang tua pun diberi tahu perlahan bagaimana efek jika anak terus-terusan bandel, misalnya. Yang penting kita tulus," ucapnya.
Baca juga: Agar Tak Terperangkap Ingatan Palsu, Biarkan Anak Bercerita Sendiri
(rdn/vit)











































