Kebutuhan Tak Terpenuhi, Pasar Gelap Organ Tubuh di China Makin Dilirik

Kebutuhan Tak Terpenuhi, Pasar Gelap Organ Tubuh di China Makin Dilirik

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 11 Agu 2015 19:33 WIB
Kebutuhan Tak Terpenuhi, Pasar Gelap Organ Tubuh di China Makin Dilirik
Foto: thinkstock
Xiamen - Setelah praktik penggunaan organ milik pelaku kriminal yang dieksekusi mati dihentikan, kebutuhan transplantasi organ di China melonjak. Akibatnya pasar gelap organ tubuh manusia pun tumbuh subur.

Mengikuti tuntutan yang sering disuarakan dunia internasional, pemerintah pusat di Beijing memutuskan untuk tak lagi memakai organ kriminal untuk transplantasi organ di awal tahun 2015 ini. Aparat mengaku akan sulit mengikuti kemauan internasional tapi sekarang hanya organ dari donasi publik saja yang diterima.

Bank organ nasional telah dibangun namun kritik berdatangan melihat sistem yang rentan diselewengkan oleh orang berpengaruh, sehingga mereka bisa melompati antrean. Lebih dari 300 ribu orang di China membutuhkan transplantasi namun pemerintah mengatakan untuk 2015 hanya akan ada sekitar 12 ribu operasi transplantasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Suplai Tipis, Pasar Gelap Darah Tumbuh Subur di India

BBC setelah seminggu menginvestigasi melihat ada pasar gelap online yang mencoba memenuhi kebutuhan transplantasi. Satu orang yang namanya dirahasiakan bercerita bagaimana ia menjual ginjalnya agar bisa memperoleh uang.

Pria berusia 21 tahun tersebut mengaku ia menjual ginjalnya dengan harga Rp 95 juta untuk membayar utang-utang judi.

"Awalnya saya dibawa ke rumah sakit di mana mereka mengambil sampel darah dan melakukan pemeriksaan. Setelah itu saya menunggu berminggu-minggu di hotel sampai ada yang cocok," kata sang pria seperti dikutip dari BBC pada Selasa (11/8/2015).

"Suatu hari ada mobil datang menjemput. Pengemudinya menyuruh saya memakai penutup mata. Kami berkendara sekitar setengah jam di jalan yang tidak rata," lanjutnya.

Ketika penutup mata dibuka pria tersebut berada di tempat semacam peternakan. Hanya saja di dalam ada ruang operasi lengkap juga dokter dan perawat.

"Wanita yang menginginkan ginjal saya juga ada di sana dengan keluarganya. Kami tidak bicara. Saya ketakutan tapi kemudian dokter membius saya. Ketika bangun saya berada di peternakan lain dan ginjal saya sudah hilang," cerita sang pria.

Hal yang dialami oleh narasumber pria ini kemungkinan besar hanya satu dari sekian banyak. Bagi mereka yang punya uang, donor ginjal ilegal atau menyogok antrean jadi pilihan. Namun bagi warga miskin mereka hanya bisa menunggu cemas ajal akan lebih dulu datang menjemput.

Baca juga: Biar Hamil, Wanita China Beli Sperma di Pasar Gelap

(fds/vit)

Berita Terkait