Hingga 2015, Dinkes Bogor Temukan 55 Kasus Kronis Kaki Gajah

Eliminasi Kaki Gajah

Hingga 2015, Dinkes Bogor Temukan 55 Kasus Kronis Kaki Gajah

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 13 Agu 2015 14:18 WIB
Hingga 2015, Dinkes Bogor Temukan 55 Kasus Kronis Kaki Gajah
Foto: AN Uyung Pramudiarja
Jakarta - Kabupaten Bogor, Jawa Barat termasuk salah satu wilayah endemis Filariasis atau penyakit kaki gajah. Hingga tahun 2015, sudah tercatat 55 kasus kronis infeksi filariasis di wilayah ini.

"Sampai Mei-Juni tahun ini, bahkan kami temukan lagi tambahan 5 atau 6 kasus yang baru ditemukan," kata Dr Kusnadi, Kepala Bidang Pemberantasan, Pencegahan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Bogor, Kamis (13/8/2015).

Berbicara dalam sosialisasi Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, Cibinong hari ini, dr Kusnadi menyebut stigma negatif sebagai tantangan dalam menanggulangi kaki gajah. Banyak warga enggan melapor karena penyakitnya dianggap aib dan harus disembunyikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Kemenkes: Seluruh Jabodetabek Masuk Target Eliminasi Kaki Gajah

"Belum pernah ada kasus pasien datang sendiri untuk berobat atau melapor. Biasanya ada laporan, kami datangi, lalu baru ditemukan. Atau tidak sengaja kami temukan saat turun ke lapangan," lanjut dr Kusnadi.

Untuk kasus kaki gajah di Kabupaten Bogor, angka sesungguhnya diyakini lebih tinggi dari catatan Dinkes. Tiap 1 kasus kronis yang sudah mengalami pembengkakan organ tubuh terutama kaki, diperkirakan ada 10 kasus akut di sekitarnya, 100 kasus tertular, dan 1.000 penduduk yang berisiko tertular.

Penyakit kaki gajah disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan oleh nyamuk. Pada kasus akut, gejala yang muncul antara lain demam berulang selama 3-5 hari yang hilang saat dipakai untuk istirahat. Sedangkan pada kasus kronis, terjadi pembengkakan organ tubuh seperti kaki, tangan, dan bahkan payudara dan alat kelamin. (up/ajg)

Berita Terkait