Efek Tak Diduga, Udara Bersih Akibat Perang di Timur Tengah

Efek Tak Diduga, Udara Bersih Akibat Perang di Timur Tengah

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 24 Agu 2015 07:37 WIB
Efek Tak Diduga, Udara Bersih Akibat Perang di Timur Tengah
Ilustrasi (Foto: Mohamed al-Sayaghi)
Jakarta - Kisruh politik dan konflik bersenjata di Timur Tengah sejak tahun 2010 ternyata punya efek yang tak disengaja. Kualitas udara di sana menjadi sangat bersih.

Peneliti mengatakan tingkat polusi udara di negara seperti Suriah dan Irak berkurang secara drastis. Kandungan nitrogen dioksida terutama telah berkurang sampai 50 persen di kota Damaskus.

Nitrogen dioksida sendiri adalah polutan yang dihasilkan ketika bahan bakar fosil dibakar dan kebanyakan datang dari kendaraan bermotor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan bantuan data dari stasiun luar angkasa, salah seorang peneliti Dr Jos Lelieveld dari Max Planck Institute for Chemistry melihat fenomena ini mungkin dipicu ketika orang-orang mengungsi dari area peperangan.

Baca juga: Efek Jahat Polusi Udara Bisa Dilawan dengan Vitamin C

"Kami tidak bilang bahwa peperangan ini 'menguntungkan' orang-orang Suriah. Tapi bahwa memang ada fakta perang telah meningkatkan kualitas udara di sana," kata Dr Lelieveld seperti dikutip dari BBC pada Senin (24/8/2015).

Namun demikian di kota terdekat seperti Lebanon, Dr Lelieveld mengatakan ada peningkatan nitrogen dioksida sampai 30 persen. Kemungkinan besar peningkatan ini karena pengungsi yang berpindah menghindari wilayah perang.

"Anda bisa melihat ke mana saja orang-orang Suriah berpindah; Anda bisa mengidentifikasi adanya kamp di Utara Jordan dan juga kota seperti tripoli dan Beirut," kata Dr Lelieveld.

"Konsumsi energi ditempat itu bertambah," lanjutnya.

Diharapkan studi yang telah dipublikasi di jurnal Science Advances ini bisa membantu proyeksi emisi global karena bila dibiarkan peningkatan jumlah polutan disebut-sebut bisa memengaruhi iklim.

Baca juga: Polusi Udara Parah di China Tewaskan 1,2 Juta Orang Tiap Tahun (fds/up)

Berita Terkait