Jomblo Hingga Alkohol, 4 Hal Tak Terduga yang Tingkatkan Nafsu Makan

Jomblo Hingga Alkohol, 4 Hal Tak Terduga yang Tingkatkan Nafsu Makan

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Rabu, 26 Agu 2015 08:36 WIB
Jomblo Hingga Alkohol, 4 Hal Tak Terduga yang Tingkatkan Nafsu Makan
Foto: Thinkstock/Choreograph
Jakarta - Stres, kurang tidur hingga sindrom pramenstruasi (PMS) merupakan beberapa keadaan yang dapat membuat nafsu makan meningkat. Tak asal sebut, kaitan tiga hal ini terhadap peningkatakan nafsu makan pun sudah dibuktikan oleh berbagai macam penelitian.

Namun ternyata selain kurang tidur, stres dan PMS, ada 4 hal lainnya yang berpengaruh terhadap peningkatan nafsu makan, dan mungkin saja tak kita sadari.

Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Rabu (26/8/2015), berikut 4 hal tak terduga yang dapat meningkatkan nafsu makan. Mulai dari kebiasaan minum minuman beralkohol hingga jomblo dan merasa kesepian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Mengapa Kurang Tidur Bisa Bikin Berat Badan Melonjak Naik?

1. Minum minuman beralkohol

Foto: Thinkstock
Minum minuman beralkohol berdasarkan penelitian diketahui dapat membuat nafsu makan meningkat. Pada jurnal yang diterbitkan oleh British Medical Journal, William J.A Eiler mengatakan alkohol membuat aroma makanan menjadi lebih menarik sehingga orang makan lebih banyak.

Efek lainnya, rasa kenyang menjadi sulit dikenali dan berat badan pun bisa naik dengan mudahnya. Bahkan menurut sebuah penelitian terbaru, paparan alkohol dapat mengubah respons otak terhadap aroma makanan dan meningkatkan asupan kalori.

"Meskipun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penyebab hubungan keduanya, namun kami menemukan bahwa alkohol dapat membuat aroma makanan menjadi lebih menarik. Akibatnya nafsu makan pun meningkat," tutur William.

2. Makanan makanan tinggi lemak

Foto: Thinkstock/ehaurylik
Menurut studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Georgia, Washington State University Binghamton University, konsumsi makanan yang tinggi lemak dapat menyebabkan perubahan pada bakteri usus. Kondisi ini pada akhirnya memicu perubahan sinyal ke otak dan menyebabkan nafsu makan pun semakin meningkat.

Dengan kata lain, makan makanan sejenis kentang goreng dan burger keju pun dapat membuat Anda justru semakin kenyang dan ingin makan lagi. Hasil temuan yang telah dipublikasikan dalam pertemuan Society for the Study of Ingestive Behavior ini dilakukan pada tikus, dan kemungkinan besar hal ini juga berdampak serupa pada manusia.

"Ketika kita memberikan tikus-tikus tersebut dengan diet tinggi lemak, beberapa sirkuit dalam otak mereka berubah. Konsumsi makanan tinggi lemak menyebabkan peradangan di daerah otak yang bertanggung jawab terhadap perilaku makan. Sinyal kenyang pun terganggu," tutur pemimpin peneliti tersebut, Krzysztof Czaja, yang sekaligus merupakan seorang profesor di University of Georgia College of Veterinary Medicine.

3. Nonton TV dan main games

Foto: txking
Untuk membuktikan efek distraksi televisi dan games saat sedang makan, peneliti di University of Birmingham melakukan tiga eksperimen. Pertama, mereka meminta 39 perempuan muda berbobot normal mengonsumsi makanan sebanyak 400 kalori. Beberapa jam setelah makan, peserta disajikan makanan ringan dan hasilnya diketahui kelompok yang mendapatkan distraksi paling kuat mengonsumsi 69% lebih banyak makanan ringan. Sedangkan mereka yang makan sambil main game saja, tanpa ada iming-iming hadiah, mengonsumsi 28% lebih banyak makanan ringan dibanding peserta yang tidak terdistraksi saat makan.

Nah, untuk percobaan kedua, terdapat 63 orang yang diminta memakan sup dan roti kemudian diberi pilihan untuk menyaksikan TV. Ditemukan, mereka yang makan siang sambil menonton TV akan menghabiskan 19% lebih banyak biskuit yang disajikan beberapa jam setelahnya. Sementara, eksperimen ketiga melibatkan 45 orang dengan bobot normal dan makan sambil mendengarkan klip audio.

"Lewat eksperimen ini kami menemukan bahwa gangguan saat makan bisa meningkatkan asupan makanan ringan di beberapa waktu kemudian dibandingkan jika peserta fokus pada makanan yang dikonsumsinya. Hal ini berkaitan dengan sistem kerja otak yang bisa lebih mengingat makanan yang sudah diasup sehingga rasa kenyang dan lapar bisa lebih terkontrol dibanding dengan orang yang tidak fokus saat makan," tulis peneliti dalam laporannya di Journal Appetite.

4. Jomblo dan kesepian

Foto: Antranias/Pixabay
Studi yang dilakukan oleh sekelompok psikolog dari Ohio State University menemukan bahwa wanita yang merasa terisolasi dari lingkungan atau kesepian kronis cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar. Rasa kesepian kronis terjadi ketika sedang jauh dari orang-orang terdekat atau tak memiliki pasangan hidup.

Dalam studi ini, para psikolog meminta 42 wanita untuk berpuasa semalaman, kemudian memberi mereka sarapan dengan porsi besar. Rasa lapar para wanita ini dinilai sebelum dan setelah makan melalui pemeriksaan hormon ghrelin dari sampel darah mereka.

Hasilnya, tingkat hormon ghrelin sangat rendah pada wanita setelah makan dan kemudian mulai naik sedikit demi sedikit. Namun, kenaikan produksi hormon terkait nafsu makan tersebut lebih cepat terjadi pada wanita yang dinilai kesepian.
Halaman 2 dari 5
Minum minuman beralkohol berdasarkan penelitian diketahui dapat membuat nafsu makan meningkat. Pada jurnal yang diterbitkan oleh British Medical Journal, William J.A Eiler mengatakan alkohol membuat aroma makanan menjadi lebih menarik sehingga orang makan lebih banyak.

Efek lainnya, rasa kenyang menjadi sulit dikenali dan berat badan pun bisa naik dengan mudahnya. Bahkan menurut sebuah penelitian terbaru, paparan alkohol dapat mengubah respons otak terhadap aroma makanan dan meningkatkan asupan kalori.

"Meskipun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penyebab hubungan keduanya, namun kami menemukan bahwa alkohol dapat membuat aroma makanan menjadi lebih menarik. Akibatnya nafsu makan pun meningkat," tutur William.

Menurut studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Georgia, Washington State University Binghamton University, konsumsi makanan yang tinggi lemak dapat menyebabkan perubahan pada bakteri usus. Kondisi ini pada akhirnya memicu perubahan sinyal ke otak dan menyebabkan nafsu makan pun semakin meningkat.

Dengan kata lain, makan makanan sejenis kentang goreng dan burger keju pun dapat membuat Anda justru semakin kenyang dan ingin makan lagi. Hasil temuan yang telah dipublikasikan dalam pertemuan Society for the Study of Ingestive Behavior ini dilakukan pada tikus, dan kemungkinan besar hal ini juga berdampak serupa pada manusia.

"Ketika kita memberikan tikus-tikus tersebut dengan diet tinggi lemak, beberapa sirkuit dalam otak mereka berubah. Konsumsi makanan tinggi lemak menyebabkan peradangan di daerah otak yang bertanggung jawab terhadap perilaku makan. Sinyal kenyang pun terganggu," tutur pemimpin peneliti tersebut, Krzysztof Czaja, yang sekaligus merupakan seorang profesor di University of Georgia College of Veterinary Medicine.

Untuk membuktikan efek distraksi televisi dan games saat sedang makan, peneliti di University of Birmingham melakukan tiga eksperimen. Pertama, mereka meminta 39 perempuan muda berbobot normal mengonsumsi makanan sebanyak 400 kalori. Beberapa jam setelah makan, peserta disajikan makanan ringan dan hasilnya diketahui kelompok yang mendapatkan distraksi paling kuat mengonsumsi 69% lebih banyak makanan ringan. Sedangkan mereka yang makan sambil main game saja, tanpa ada iming-iming hadiah, mengonsumsi 28% lebih banyak makanan ringan dibanding peserta yang tidak terdistraksi saat makan.

Nah, untuk percobaan kedua, terdapat 63 orang yang diminta memakan sup dan roti kemudian diberi pilihan untuk menyaksikan TV. Ditemukan, mereka yang makan siang sambil menonton TV akan menghabiskan 19% lebih banyak biskuit yang disajikan beberapa jam setelahnya. Sementara, eksperimen ketiga melibatkan 45 orang dengan bobot normal dan makan sambil mendengarkan klip audio.

"Lewat eksperimen ini kami menemukan bahwa gangguan saat makan bisa meningkatkan asupan makanan ringan di beberapa waktu kemudian dibandingkan jika peserta fokus pada makanan yang dikonsumsinya. Hal ini berkaitan dengan sistem kerja otak yang bisa lebih mengingat makanan yang sudah diasup sehingga rasa kenyang dan lapar bisa lebih terkontrol dibanding dengan orang yang tidak fokus saat makan," tulis peneliti dalam laporannya di Journal Appetite.

Studi yang dilakukan oleh sekelompok psikolog dari Ohio State University menemukan bahwa wanita yang merasa terisolasi dari lingkungan atau kesepian kronis cenderung memiliki nafsu makan yang lebih besar. Rasa kesepian kronis terjadi ketika sedang jauh dari orang-orang terdekat atau tak memiliki pasangan hidup.

Dalam studi ini, para psikolog meminta 42 wanita untuk berpuasa semalaman, kemudian memberi mereka sarapan dengan porsi besar. Rasa lapar para wanita ini dinilai sebelum dan setelah makan melalui pemeriksaan hormon ghrelin dari sampel darah mereka.

Hasilnya, tingkat hormon ghrelin sangat rendah pada wanita setelah makan dan kemudian mulai naik sedikit demi sedikit. Namun, kenaikan produksi hormon terkait nafsu makan tersebut lebih cepat terjadi pada wanita yang dinilai kesepian.

(mrs/up)

Berita Terkait