Tak Mau Kena Alzheimer? Jangan Gemuk-gemuk di Usia 50-an

Tak Mau Kena Alzheimer? Jangan Gemuk-gemuk di Usia 50-an

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Rabu, 02 Sep 2015 18:30 WIB
Tak Mau Kena Alzheimer? Jangan Gemuk-gemuk di Usia 50-an
Foto: thinkstock
New York - Hingga saat ini penyebab Alzheimer belum diketahui secara pasti, namun banyak faktor yang dikaitkan dengan risiko penyakit ini. Antara lain usia, riwayat keluarga dan juga genetik alias keturunan.

Baru-baru ini tim peneliti dari Amerika menemukan bahwa mereka yang mengalami kelebihan berat badan di usia paruh baya atau 50 tahun berisiko lebih besar mengalami Alzheimer. Rinciannya, setiap satu unit indeks massa tubuh (BMI) seseorang bertambah di usianya yang memasuki 50 tahun, maka usia di mana gejala Alzheimer pada dirinya akan muncul 6,5 bulan lebih cepat daripada mereka yang tidak kelebihan berat badan.

Baca juga: 5 Tipe Orang Dekat yang Tanpa Disadari Bisa Bikin Anda Gemuk

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalahnya, kondisi ini juga berlaku bagi mereka yang awalnya tidak mengalami gangguan kognitif. Jadi walaupun kemampuan kognitif mereka normal hingga menjelang usia paruh baya, namun bila berat badan mereka melonjak tajam di usia 50-an maka risiko Alzheimer dini juga akan menghantui mereka.

Hal ini dibuktikan peneliti dengan melibatkan 1.394 orang dewasa yang mempunyai kemampuan kognitif normal dan meminta mereka menjalani pemeriksaan neuropsikologis tiap dua tahun sekali selama 14 tahun untuk mengetahui risiko Alzheimer mereka.

Ternyata ketika dibandingkan dengan hasil otopsi yang dilakukan pada 191 partisipan yang meninggal selepas studi, ditemukan bahwa tingginya angka BMI di usia paruh baya dapat dikaitkan dengan tingginya jumlah plak beta-amyloid di dalam otak partisipan ketika mereka meninggal dunia.

"Sebenarnya kita sudah lama tahu soal ini, tapi kita belum memahami mulai kapan kondisi ini terlihat," tutur peneliti Dr Madhav Thambisetty dari Unit of Clinical and Translational Neuroscience, National Institute on Aging, National Institutes of Health seperti dikutip dari CBS News, Rabu (2/9/2015).

Baca juga: Bukan Untuk Langsing, Program Diet Ini Khusus Agar Otak Tak Cepat Pikun

Kendati begitu, sebuah penelitian lain yang dilakukan Dr Nawab Qizilbash dari OXON Epidemiology, Madrid tahun lalu menemukan seseorang yang mengalami underweight atau berat badan terlalu rendah di usia 40-an dan 50-an tahun punya risiko 34 persen lebih tinggi untuk mengalami demensia atau pikun di kemudian hari.  

Peneliti menduga seseorang yang terlalu kurus cenderung kekurangan vitamin D dan vitamin E sehingga otaknya tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Rupanya Dr Qizilbash tidak sepakat bilamana dikatakan terlalu gemuk membuat fungsi otak lebih cepat mengalami penurunan kognitif.

"Berbeda dengan pandangan selama ini, orang yang gemuk di usia paruh baya tidak mempunyai risiko yang lebih besar untuk pikun di hari tuanya," kata Dr Qizilbash. Mungkin maksudnya sedikit gemuk ya.

(lll/vit)

Berita Terkait