Ketika gempa dan tsunami melanda Jepang, reaktor nuklir Fukushima mengalami kerusakan sehingga memicu bencana nuklir. Sekitar 7.400 warga kota Naraha yang berjarak hanya 20 kilometer dari reaktor pun langsung diungsikan.
Kini setelah bertahun-tahun pemerintah melakukan upaya dekontaminasi, Naraha mengizinkan penduduknya untuk kembali. Naraha adalah kota pertama yang kembali boleh ditempati dan jadi kasus percobaan kepulangan penduduk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian banyak orang mengaku belum siap untuk kembali. Menurut survei bahkan hanya sekitar 46 persen warga Naraha yang berminat pulang ke kampung halamannya.
Pihak berwenang menegaskan jika memang takut akan radiasi, warga yang punya alat memadai bisa mengeceknya sendiri. Fasilitas umum seperti klinik dan pertokoan sudah dibangun kembali sehingga dipastikan servis lokal bisa berfungsi utuh.
"Detik jam yang sempat terhenti kini kembali berdetik," ujar Walikota Yukiei Matsumoto seperti dikutip dari BBC pada Selasa (8/9/2015).
Para warga dilaporkan melakukan upacara penghormatan untuk mengenang terlahirnya kembali kota mereka.
Sebelumnya sekitar 120 ribu orang di Fukushima masih belum bisa kembali ke rumahnya karena takut radiasi yang masih tinggi di beberapa tempat. Isu kesehatan seperti ancaman kanker akibat radiasi nuklir menjadi momok dan hal yang kontroversial di daerah tersebut.
Baca juga: Empat Tahun Fukushima, Sisa Radiasi Diduga Picu Kanker Pada Anak (fds/vit)











































