dr Eka Viora, Direktur Bina Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan mengatakan ada tiga gangguan jiwa yang paling umum dialami oleh orang yang bunuh diri, yakni depresi, skrizofrenia dan bipolar.
Depresi bisa dilatarbelakangi oleh beragam masalah. Bullying, faktor ekonomi, putus cinta hingga kehilangan anggota dapat membuat seseorang mengalami depresi dan akhirnya memiliki keinginan untuk bunuh diri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Fakta-fakta tentang Bunuh Diri yang Perlu Diketahui
"Sayangnya masyarakat masih sulit aware soal ini. Padahal mereka bisa ditolong. Jadi kalau lihat ada orang bengang-bengong, melamun, kita harus ulurkan tangan," paparnya.
Data dari WHO mengatakan setiap 40 detik, 1 orang meninggal akibat bunuh diri. Dengan kata lain, ada 800.000 orang meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya.
Untuk Indonesia, dr Eka mengatakan belum ada data pasti. Namun estimasi WHO pada tahun 2012 menyebut angka bunuh diri di Indonesia mencapai 4,3 per 100.000 populasi.
Baca juga: Kenali, Ini Ciri-ciri Orang-orang yang Rentan Bunuh Diri
"Tapi berdasarkan data dari Mabes Polri, ada 981 kasus kematian akibat bunuh diri, dan 921 pada 2013. Rasionya ini 0,4 - 0,5 kasus per populasi. Sangat jauh dari estimasi WHO. Makanya kita bilang bunuh diri sebagai fenomena gunung es juga" kata dr Eka. (mrs/vit)











































