Gadis remaja berusia 16 tahun yang tidak disebutkan namanya ini mengonsumsi green tea sebanyak 3 gelas perhari, berturut-turut selama 3 bulan. Ia melakukan hal itu demi mendapatkan tubuh langsing.
Suatu ketika, ia mengeluh pusing, mual, nyeri perut dan persendian. Oleh dokter umum yang memeriksa, ia disangka mengalami infeksi saluran kemih dan kemudian diberi antibiotik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Studi: Kandungan dalam Teh Hijau Bisa Kurangi Risiko Kanker Prostat
Hepatitis akut yang dialaminya bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol, obat-obatan, atau infeksi virus. Namun si gadis tidak sedang mengonsumsi alkohol maupun obat-obatan, dan tidak ada riwayat bepergian ke tempat tertentu yang membuatnya berisiko terinfeksi virus.
Kecurigaan dokter mengarah pada pengakuan si gadis bahwa dirinya baru saja membeli 2 boks green tea dari China dan dikonsumsinya rutin dalam 3 bulan terakhir. Ia tidak tahu persis isinya karena semua petunjuk tertulis dengan Bahasa China.
"Berat badan saya turun beberapa kilogram tapi lalu mulai merasakan nyeri hebat di persendian, saya merasa pusing dan sakit," kata si gadis, dikutip dari Telegraph, Jumat (25/9/2015).
Dokter yang melaporkan kasus ini menduga green tea yang dikonumsi si gadis mengandung campuran tertentu untuk mempercepat turunnya berat badan. Bisa juga, bahan alami yang terkandung di dalamnya terkontaminasi pestisida. Yang jelas, kondisi hatinya membaik setelah konsumsi teh tersebut dihentikan.
Ditegaskan pula, kasus ini terbilang langka. Umumnya, green tea cukup aman dikonsumsi dan bahkan punya banyak khasiat. Kandungan antioksidan di dalamnya terbukti bisa menurunkan tidak hanya berat badan tetapi juga risiko kanker.
Baca juga: Minum Teh Hijau Banyak Manfaat, Salah Satunya Turunkan Risiko Demensia (up/up)











































