Berdasarkan data dari UNICEF, hampir setengah juta anak mengalami kekurangan gizi yang mengancam jiwa serta tumbuh kembang mereka. Angka tersebut naik hingga tiga kali lipat akibat pertempuran yang meletus pada bulan Maret lalu dan menyebabkan kelaparan.
"Saat ini kami mengalami ancaman bencana kemanusiaan yang besar, akibatĀ gizi buruk yang dialami oleh anak-anak di Yaman," Ujar Afhsan Khan, direktur program kedaruratan UNICEF, dikutip dari Reuters dan ditulis pada Senin (19/10/15).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan melakukan survei pada Oktober ini. Apakah kami sedang mengalami kelaparan? Beberapa wilayah memang mengalami hal yang lebih buruk dari wilayah lainnya," lanjutnya.
537.000 Anak yang berusia di bawah lima tahun memiliki risiko malnutrisi akut dan hanya satu dari lima pusat terapi pemberian makan di Yaman yang berfungsi. Maka dari itu UNICEF membentuk 43 tim mobile untuk memeriksa gizi buruk anak-anak. Masalahnya, beberapa provinsi di timur Yaman tidak dapat diakses karena dikuasai oleh al Qaeda.
Bencana ini bermula dari intervensi yang dilakukan oleh militer Arab terhadap militan Houthi sejak 26 Maret lalu. Sekitar 502 anak dari 5.400 orang tewas dalam konflik di negara termiskin daerah Arab saat ini. Sementara 10 persen dari total populasi 23 orang terlantar.
Baca Juga: Yuk, Perbaiki Lingkungan Makan Demi Pertumbuhan Tulang Anak yang Baik
Masalah ketersediaan makanan memang bukan hal baru di Yaman. Sebelum mengalami krisis perang, mereka mengimpor 90 persenĀ bahan makanan. Masalah menjadi lebih parah karena saat ini Yaman terpaksa tunduk pada blokade yang dilakukan Arab Saudi.
"Kami hanya diperbolehkan membawa barang-barang yang hanya memiliki surat yang jelas. Akibatnya kami tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dan alat-alat medis," tandas Khan lagi. (mrs/mrs)











































