Cangkok lemak atau yang dikenal sebagai autologous fat transfer dalam ilmu kedokteran merupakan prosedur untuk memindahkan jaringan lemak dari bagian tubuh manapun, untuk selanjutnya disuntikkan ke payudara. Terkesan aman memang, karena yang digunakan adalah lemak yang berasal dari tubuh sendiri.
Baca juga: Payudara Besar karena Operasi Plastik, Masihkah Sensitif?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi juga wanita lebih menyenangi payudara hasil cangkok lemak daripada implan. Payudara dengan cangkok lemak terkesan lebih halus dan kenyal, layaknya payudara pada umumnya. Berbeda dengan implan yang ditengarai sedikit agak keras.
Meski terkesan aman dan tanpa efek samping, masih ada beberapa hal yang dicemaskan oleh para ahli. Salah satunya adalah proses operasi dan masa penyembuhan yang lama. Proses operasi bisa sampai 4 jam, dan masa penyembuhannya sendiri memakan waktu lebih dari 2 minggu.
Tak aneh, sebab proses cangkok lemak harus didahului oleh liposuction atau sedot lemak. Dokter harus menentukan daerah mana yang memiliki lemak berlebih dan sehat, lalu berapa jumlah lemak yang bisa diambil. Setelah itu baru menginjeksi lemak ke payudara.
"Memang seakan-akan cangkok lemak adalah alternatif memperbesar payudara yang aman dan nyaman. Namun beberapa ahli mengungkap ada peningkatan risiko terserang kanker payudara jika melakukan tindakan ini," tulis laman BreastCancerOrg dalam situsnya.
Saat ini, peneliti memang masih melakukan penelitian soal cangkok lemak dan hubungannya dengan peningkatan risiko kanker payudara. Penelitian rencananya berlangsung selama 4 tahun dengan kurang dari 100 partisipan.
Baca juga: Besarkan Payudara dengan Suplemen, Bisakah?
(mrs/vit)











































