Bahan Kosmetik Tingkatkan Risiko Kanker Payudara?

Bahan Kosmetik Tingkatkan Risiko Kanker Payudara?

Martha Heriniazwi Dianthi - detikHealth
Kamis, 29 Okt 2015 18:32 WIB
Bahan Kosmetik Tingkatkan Risiko Kanker Payudara?
Foto: thinkstock
Jakarta - Produk kosmetik yang biasa digunakaan sehari-hari dapat meningkatkan risiko mengidap kanker payudara. Pernyataan ini berasal dari penelitian yang dilakukan oleh University of California, Berkeley, Amerika Serikat.

Dikutip dari Indian Daily News, Kamis (29/10/15), berdasarkan penelitian tersebut, penyebab utamanya adalah bahan pengawet yang digunakaan pada produk kosmetik yaitu paraben. Pernyataan tersebut didapat dari tes uji coba yang dilakukan pada sel kanker payudara manusia yang dikulturkan dalam cawan petri.

Baca Juga: Keramas Tiap Hari, Adakah Efek Negatifnya untuk Kesehatan Kulit Kepala?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun begitu, paraben diketahui meniru efek pertumbuhan estrogren pada pertumbuhan sel payudara, tetapi masih perlu penelitian lagi jika paraben merupakan efek dari kanker payudara tersebut," Ujar Dr Dale Leitman, ketua peneliti sekaligus profesor ilmu nutrisi dan toksikologi di University of California, Berkeley.

Para peneliti menemukan paraben akan bereaksi lebih aktif saat bertemu dengan komponen lain, yakni heregulin. Senyawa katalis ini dapat membuat pertumbuhan sel kanker jauh lebih cepat.
 
"Dengan kata lain, hadirnya heregulin membuat paraben jauh lebih berbahaya. Hal itu membuat sel kanker tumbuh 100 kali lebih cepat," kata Leitman.

Baca Juga: Gerakan Tanpa Sampo Mencuat, Sehatkah Mencuci Kepala Tanpa Sampo?

Penelitian lanjutan dibutuhkan untuk mengonfirmasi pengaruh paraben lebih lanjut lagi. Namun Leitman juga menyebutkan, studi tersebut seharusnya bisa memperingatkan produsen kosmetik akan penggunaan paraben.

Paraben merupakan bahan pengawet kimia yang banyak ditemukan di beragam produk kosmetik dan perawatan tubuh, termasuk sampo, pelembab kulit, serta tabir surya. Temuan ini menimbulkan pertanyaan tentang metode uji coba keamaan saat ini yang mungkin tidak memprediksi potensi sebenarnya dari paraben dan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.

(up/vit)

Berita Terkait