Ketika Anak Pura-pura Menelepon Menggunakan Pisang

Ketika Anak Pura-pura Menelepon Menggunakan Pisang

Nurvita Indarini - detikHealth
Selasa, 03 Nov 2015 13:29 WIB
Ketika Anak Pura-pura Menelepon Menggunakan Pisang
Foto: Thinkstock
Jakarta - Perhatikan tingkah balita Anda, sering kali mereka berpura-pura melakukan sesuatu seperti yang dilakukan orang dewasa. Misalnya saja, mereka pura-pura menelepon menggunakan barang lain seperti pisang ataupun remote. Lucu ya.

Bermain pura-pura juga disebut sebagai permainan fantasi, permainan imajinasi, atau permainan simbolis.Ini umum dilakukan di awal masa kanak-kanak. Biasanya permainan seperti ini mulai dilakukan anak-anak di usia 8 bulan. Karena umumnya di usia ini anak mulai belajar fungsi dari benda-benda yang ada di sekelilingnya. Misalnya anak mulai suka menaruh telepon mainan di kupingnya.

Seiring bertambah usia, imajinasi lebih berkembang. Di usia satu tahun ke atas biasanya mereka akan lebih sering bermain pura-pura. Yang paling sering adalah pura-pura menelepon. Melihat orang tuanya menelepon, mereka pun ingin melakukan hal yang sama. Pisang, remote televisi, remote AC pun dijadikan telepon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelak, saat mereka bertambah besar, main pura-pura tak lagi harus melibatkan benda tertentu. Mereka bisa menggunakan tangannya sendiri untuk pura-pura menelepon, pura-pura menyendok makanan, dan sebagainya.

Semakin sering bermain pura-pura, anak semakin berupaya menghidupkan kembali peristiwa yang akrab dengan kesehariannya. Dengan permainan semacam itu, bayi dan balita mencoba memahami peran sosial, mencoba berkomunikasi dengan orang lain, serta merasakan kembali pengalaman dari peristiwa yang sudah berlalu.

Baca juga: Aneka Cara yang Bisa Bikin Anak Kreatif

Departemen Pendidikan California menyitir Youngblade, L. M., and J. Dunn, penelitian yang telah dilakukan selama ini menunjukkan bermain pura-pura umumnya berkaitan dengan pemahaman anak dalam mengembangkan perasaan dan keyakinan. Demikian dikutip detikHealth pada Selasa (3/11/2015).

Lingkungan di luar rumah tak cuma menjadi tempat anak untuk mengasah kemampuan motorik dan aktivitas fisik, karena mereka pun bisa memanfaatkannya untuk main pura-pura. Misalnya saat berada di taman dan membawa keranjang, mereka akan pura-pura belanja di supermarket. Batu, bunga, daun dan rumput bisa menjadi barang-barang yang pura-puranya adalah kebutuhan rumah yang akan mereka beli.

Di saat lain mungkin Anda juga akan melihat balita Anda mencampur tanah dengan air lalu mencetak dan menjemurnya hingga kering menyerupai kue. Mereka mengingat pengalaman membuat kue yang dilakukannya bersama Anda, kemudian melakukannya kembali dalam bermain pura-pura membuat kue.

Baca juga: Memilih Mainan untuk Anak Usia 3-5 Tahun

Bermain pura-pura akan membangkitkan imajinasi anak. Ini perlu untuk mengasah kreativitasnya.  Kreativitas penting bagi anak dan berguna saat dewasa, karena dengan kreativitas seseorang dapat berpikir menggunakan cara yang berbeda.

Saat mereka bermain, ada baiknya juga Anda ikut bermain. Misalnya mengajak anak bermain pura-pura jadi perangkai bunga. Berikan bunga dan daun-daun dari sekitar rumah, lalu biarkan anak tertantang untuk berkreasi. Psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, menyebut anak kreatif biasanya punya aneka alternatif untuk menyelesaikan sesuatu.

(vit/up)

Berita Terkait