5 Kisah Diet Paling Inspiratif di Bulan Oktober 2015, Siapa Saja?

5 Kisah Diet Paling Inspiratif di Bulan Oktober 2015, Siapa Saja?

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 04 Nov 2015 15:32 WIB
5 Kisah Diet Paling Inspiratif di Bulan Oktober 2015, Siapa Saja?
Foto: detikHealth
Jakarta - Berbagai cara bisa dilakukan orang untuk menurunkan berat badannya. Tak terkecuali para pemenang diet experience di bulan Oktober berikut ini. Dengan beragam aturan diet, pembaca detikHealth yang membagikan kisah dietnya sukses menurunkan bobot.

Siapa saja mereka? Ini dia para pemenang diet experience degan kisah diet paling menginspirasi pilihan redaksi detikHealth seperti ditulis pada Rabu (4/11/2015):

1. Lina Caroline

Foto: detikHealth
Karena sering ditinggal kekasih, Lina memutuskan berdiet. Cara diet Lina yakni dengan menerapkan adalah diet mayo atau diet tanpa garam, karbohidrat, dan air es. Selama menjalani diet mayo, setiap pagi Lina hanya minum secangkir teh hijau tanpa gula.

Dua butir telur dadar tanpa minyak ditambah buah dan satu gelas jus pun jadi menu makan siang Lina. Di malam hari, ia mengasup tempe bakar sebagai pengganti daging. Dua minggu konsisten menerapkan menu tersebut, berat badannya turun 7 kg.

Setelah itu, Lina mulai mengatur pola dietnya sendiri hingga dalam hitungan satu bulan, bobotnya berhasil turun dari berat awal 70 kg menjadi 58 kg. Sampai sekarang, Lina masih menerapkan pola diet ala dirinya sendiri karena ia ingin menurunkan berat badan sampai di angka 50 kg.

Nah, kisah Lina berhasil terpilih menjadi kisah diet paling menginspirasi di bulan Oktober 2015. Maka dari itu, Lina berhak mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 500 ribu. Selamat Lina!

Baca juga: Sering Ditinggal Kekasih, Lina Diet dan Turun Bobot 12 Kg dalam Sebulan


2. Lidya Anjaya

Foto: detikHealth
Saat hamil, bobot Lidya Anjaya (24) naik drastis dari 45 kg menjadi 67 kg. Tapi, enam bulan setelah melahirkan, ia berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 21 kg.

Tidak ada diet khusus yang dijalani Lidya. Jumlah makanan pun tak ia batasi. Tapi, Lidya berhenti mengonsumsi es dan makanan dingin. Selain itu, ia juga membatasi makanan pedas karena khawatir tiap makan nasi akan timbul keinginan untuk nambah.

Pagi hari, Setelah bangun tidur Lidya minum 3 gelas air putihf dan mengonsumsi 2-3 sdm oat ditambah 1 sdm gula yang diseduh dengan air hangat. Di malam hari, ia membatasi waktu makan di jam 7 malam. Saat anaknya berusia 6 bulan, bobot Lidya berhasil turun menjadi 45 kg.

Sama dengan kisah diet Lina, pengalaman diet Lidya juga terpilih menjadi kisah diet paling menginspirasi di bulan ini. Lidya pun berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 500 ribu. Selamat ya!

Baca juga: Bobot Lidya Sukses Turun 21 Kg Pasca Melahirkan, Begini Aturan Dietnya

3. Bambang Daffi Umbaran

Foto: detikHealth
Memiliki turunan gemuk ditambah pola makan tak terkontrol membuat berat badan Daffi meroket sampai 127 kg. Sempat terbiasa dengan panggilan 'ndut' tapi Daffi akhirnya merasa sering sesak napas dan insomnia. Ia lantas memulai program diet 'abal-abal' versi dirinya sendiri.

Daffi pun bertekad menjalani diet dengan banyak minum air putih dan tidak makan nasi sama sekali. Di satu bulan pertama diet ia memang merasa pusing. Tapi, lama-lama terbiasa. Semua makanan dimakannya tanpa nasi, tak ada larangan ini itu.

Menerapkan pola diet seperti itu membuat berat badannya turun menjadi 83 kg di bulan Oktober ini. Meski begitu, Daffi masih terus berusaha menurunkan berat badan 13 kg lagi, supaya bisa mencapai target 70 kg.

Kisah diet Daffi juga sukses menarik perhatian dan menginspirasi banyak pembaca detikHealth. Untuk itu, Daffi berhak mendapatkan hadiah hiburan berupa merchandise dari detikHealth. Selamat ya!

Baca juga: Konsumsi Makanan Apapun Tanpa Nasi, Bobot Daffi Turun 44 Kg dalam 11 Bulan


4. Anjos

Foto: detikHealth
Di usia 21 tahun Anjos memiliki bobot 115 kg hingga tekanan darahnya pun tinggi. 'Disentil' oleh sang kakak apakah ia tak takut mati muda, Anjos lalu mulai berdiet. Setiap bangun tidur jam 06.00, Anjos minum kopi hitam pahit. Setelah itu ia jalan pagi sejauh 3 km per hari.

Selesai lari, jam 09.00 ia makan dua butir putih telur rebus. Di jam 12.00, Anjos mengonsumsi oatmeal ditambah pisang atau kadang kentang rebus dengan brokoli rebus. Di jam 15.00 ia makan pisang atau apel satu buah. Malam harinya, sekitar pukul 19.00, Anjos mengonsumsi dada ayam kukus yang dibalur sedikit air lemon.

Sekitar 2 minggu menjalani pola makan seperti itu, berat badannya turun hampir 10 kg. Namun, setelah itu Anjos mulai menerapkan diet OCD dengan jendela makan jam 12.00 sampai 15.00. Menu yang dia asup misalnya gado-gado, capcay, atau pecel sayur. Untuk olahraga, Anjos mencoba untuk lari sedikit-sedikit.

Masuk bulan ke-3, Anjos mulai nge-gym. dalam empat bulan pun, berat badannya turun menjadi 85 kg. Hingga kini, ia tetap berusaha mencapat bobot 70 kg.

Kisah diet Anjos menarik perhatian banyak pembaca detikHealth. Anjos pun berhak mendapatkan hadiah hiburan berupa merchandise dari detikHealth. Selamat ya Anjos!

Baca juga: Takut Mati Muda, Anjos Jalani Diet OCD Hingga Bobotnya Turun 30 Kg


5. Yusuf Sugiarto Wicaksono

Foto: detikHealth
Berat badan Yusuf mencapai angka 104 kg dan sejak duduk di bangku kuliah ia memutuskan untuk menurunkan berat badan. Yusuf lantas membuat cara yang simpel untuk menurunkan berat badan. Yusuf selalu berusaha mendapat waktu istirahat 6-7 jam sehari. Untuk urusan makan, tidak ada aturan yang mewajibkan hanya boleh mengonsumsi makanan tertentu. Tapi, ada syarat yang harus dipatuhi yaitu tidak terlalu rakus alias makanlah secukupnya.

Kemudian, ia memberi jeda waktu untuk tidak makan sejak bangun tidur. Ketika tiba waktunya makan, Yusuf menggunakan sistem pembatasan waktu yakni sampai jam berapa dia bisa makan. Ia juga mencoba memundurkan waktu makannya. Untuk minuman, Yusuf hanya mengonsumsi air putih dan teh manis atau minuman bersoda sesekali.

Tekun dan rutin menjalani pola makan seperti itu, selama empat bulan bobot Yusuf berhasil turun 23 kg.

Dengan kisahnya ini, Yusuf berhasil menginspirasi para pembaca detikHealth. Sehingga, Yusuf berhak mendapatkan hadiah hiburan berupa merchandise dari detikHealth. Selamat Yusuf!

Baca juga: Simpel, Begini Resep Yusuf Turunkan Bobot 23 Kg dalam 4 Bulan
Halaman 2 dari 6
Karena sering ditinggal kekasih, Lina memutuskan berdiet. Cara diet Lina yakni dengan menerapkan adalah diet mayo atau diet tanpa garam, karbohidrat, dan air es. Selama menjalani diet mayo, setiap pagi Lina hanya minum secangkir teh hijau tanpa gula.

Dua butir telur dadar tanpa minyak ditambah buah dan satu gelas jus pun jadi menu makan siang Lina. Di malam hari, ia mengasup tempe bakar sebagai pengganti daging. Dua minggu konsisten menerapkan menu tersebut, berat badannya turun 7 kg.

Setelah itu, Lina mulai mengatur pola dietnya sendiri hingga dalam hitungan satu bulan, bobotnya berhasil turun dari berat awal 70 kg menjadi 58 kg. Sampai sekarang, Lina masih menerapkan pola diet ala dirinya sendiri karena ia ingin menurunkan berat badan sampai di angka 50 kg.

Nah, kisah Lina berhasil terpilih menjadi kisah diet paling menginspirasi di bulan Oktober 2015. Maka dari itu, Lina berhak mendapat hadiah uang tunai sebesar Rp 500 ribu. Selamat Lina!

Baca juga: Sering Ditinggal Kekasih, Lina Diet dan Turun Bobot 12 Kg dalam Sebulan


Saat hamil, bobot Lidya Anjaya (24) naik drastis dari 45 kg menjadi 67 kg. Tapi, enam bulan setelah melahirkan, ia berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 21 kg.

Tidak ada diet khusus yang dijalani Lidya. Jumlah makanan pun tak ia batasi. Tapi, Lidya berhenti mengonsumsi es dan makanan dingin. Selain itu, ia juga membatasi makanan pedas karena khawatir tiap makan nasi akan timbul keinginan untuk nambah.

Pagi hari, Setelah bangun tidur Lidya minum 3 gelas air putihf dan mengonsumsi 2-3 sdm oat ditambah 1 sdm gula yang diseduh dengan air hangat. Di malam hari, ia membatasi waktu makan di jam 7 malam. Saat anaknya berusia 6 bulan, bobot Lidya berhasil turun menjadi 45 kg.

Sama dengan kisah diet Lina, pengalaman diet Lidya juga terpilih menjadi kisah diet paling menginspirasi di bulan ini. Lidya pun berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 500 ribu. Selamat ya!

Baca juga: Bobot Lidya Sukses Turun 21 Kg Pasca Melahirkan, Begini Aturan Dietnya

Memiliki turunan gemuk ditambah pola makan tak terkontrol membuat berat badan Daffi meroket sampai 127 kg. Sempat terbiasa dengan panggilan 'ndut' tapi Daffi akhirnya merasa sering sesak napas dan insomnia. Ia lantas memulai program diet 'abal-abal' versi dirinya sendiri.

Daffi pun bertekad menjalani diet dengan banyak minum air putih dan tidak makan nasi sama sekali. Di satu bulan pertama diet ia memang merasa pusing. Tapi, lama-lama terbiasa. Semua makanan dimakannya tanpa nasi, tak ada larangan ini itu.

Menerapkan pola diet seperti itu membuat berat badannya turun menjadi 83 kg di bulan Oktober ini. Meski begitu, Daffi masih terus berusaha menurunkan berat badan 13 kg lagi, supaya bisa mencapai target 70 kg.

Kisah diet Daffi juga sukses menarik perhatian dan menginspirasi banyak pembaca detikHealth. Untuk itu, Daffi berhak mendapatkan hadiah hiburan berupa merchandise dari detikHealth. Selamat ya!

Baca juga: Konsumsi Makanan Apapun Tanpa Nasi, Bobot Daffi Turun 44 Kg dalam 11 Bulan


Di usia 21 tahun Anjos memiliki bobot 115 kg hingga tekanan darahnya pun tinggi. 'Disentil' oleh sang kakak apakah ia tak takut mati muda, Anjos lalu mulai berdiet. Setiap bangun tidur jam 06.00, Anjos minum kopi hitam pahit. Setelah itu ia jalan pagi sejauh 3 km per hari.

Selesai lari, jam 09.00 ia makan dua butir putih telur rebus. Di jam 12.00, Anjos mengonsumsi oatmeal ditambah pisang atau kadang kentang rebus dengan brokoli rebus. Di jam 15.00 ia makan pisang atau apel satu buah. Malam harinya, sekitar pukul 19.00, Anjos mengonsumsi dada ayam kukus yang dibalur sedikit air lemon.

Sekitar 2 minggu menjalani pola makan seperti itu, berat badannya turun hampir 10 kg. Namun, setelah itu Anjos mulai menerapkan diet OCD dengan jendela makan jam 12.00 sampai 15.00. Menu yang dia asup misalnya gado-gado, capcay, atau pecel sayur. Untuk olahraga, Anjos mencoba untuk lari sedikit-sedikit.

Masuk bulan ke-3, Anjos mulai nge-gym. dalam empat bulan pun, berat badannya turun menjadi 85 kg. Hingga kini, ia tetap berusaha mencapat bobot 70 kg.

Kisah diet Anjos menarik perhatian banyak pembaca detikHealth. Anjos pun berhak mendapatkan hadiah hiburan berupa merchandise dari detikHealth. Selamat ya Anjos!

Baca juga: Takut Mati Muda, Anjos Jalani Diet OCD Hingga Bobotnya Turun 30 Kg


Berat badan Yusuf mencapai angka 104 kg dan sejak duduk di bangku kuliah ia memutuskan untuk menurunkan berat badan. Yusuf lantas membuat cara yang simpel untuk menurunkan berat badan. Yusuf selalu berusaha mendapat waktu istirahat 6-7 jam sehari. Untuk urusan makan, tidak ada aturan yang mewajibkan hanya boleh mengonsumsi makanan tertentu. Tapi, ada syarat yang harus dipatuhi yaitu tidak terlalu rakus alias makanlah secukupnya.

Kemudian, ia memberi jeda waktu untuk tidak makan sejak bangun tidur. Ketika tiba waktunya makan, Yusuf menggunakan sistem pembatasan waktu yakni sampai jam berapa dia bisa makan. Ia juga mencoba memundurkan waktu makannya. Untuk minuman, Yusuf hanya mengonsumsi air putih dan teh manis atau minuman bersoda sesekali.

Tekun dan rutin menjalani pola makan seperti itu, selama empat bulan bobot Yusuf berhasil turun 23 kg.

Dengan kisahnya ini, Yusuf berhasil menginspirasi para pembaca detikHealth. Sehingga, Yusuf berhak mendapatkan hadiah hiburan berupa merchandise dari detikHealth. Selamat Yusuf!

Baca juga: Simpel, Begini Resep Yusuf Turunkan Bobot 23 Kg dalam 4 Bulan

(rdn/rdn)

Berita Terkait