Foteini Tseliou dari Queens University melakukan penelitian terhadap 50.000 anak-anak di Irlandia utara sejak tahun 2001 hignga 2011. Rata-rata partisipan berusia 8 tahun dan dilihat seberapa sering mereka pindah rumah bersama keluarga.
Baca juga: Ini Daftar Gangguan Bicara yang Bisa Terjadi Pada Anak
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penelitian menyebut bahwa orang tua yang bercerai merupakan penyebab paling umum anak pindah rumah. Anak yang pindah lebih dari lima kali berisiko tiga kali lebih besar memiliki ganguan mental, diantaranya depresi atau gangguan ansietas.
"Orang tua harus mengerti bahwa pindah rumah tidak mudah bagi anak-anak, apalagi jika mereka sudah memasuki masa remaja," tambah Tseliou lagi.
Katherine Marcal, peneliti dari Washington University di St Louis meyebut bahwa studi ini kembali membuktikan adanya koneksi antara kesehatan mental dengan lingkungan rumah. Dengan adanya studi ini, diharapkan orang tua lebih baik dalam membimbing anak menghadapi perubahan.
"Tumbuh kembang anak yang sehat didukung oleh kestabilan dan keamanan di rumah. Yang tentunya juga harus didukung oleh lingkungan rumah, sekolah, teman sebaya dan lainnya," ungkap Marcal.
Studi ini diterbitkan oleh Journal of Epidemiology and Community Health
Baca juga: Menonton TV Sampai Lima Jam Sehari? Waspadai Penggumpalan Darah di Kaki (mrs/vit)











































