Digigit Kutu, Atlet Ini Kena Penyakit Lyme dan Cuma Bisa Terbaring di Kasur

True Story

Digigit Kutu, Atlet Ini Kena Penyakit Lyme dan Cuma Bisa Terbaring di Kasur

Sharon Natalia - detikHealth
Kamis, 12 Nov 2015 10:05 WIB
Digigit Kutu, Atlet Ini Kena Penyakit Lyme dan Cuma Bisa Terbaring di Kasur
Foto: Daily Mail
Jakarta - Siapa yang menyangka bahwa mempunyai tubuh bugar sehat saja tidak menjamin kesehatan secara keseluruhan. Benda-benda bahkan binatang kecil yang tidak terlihat sekalipun bisa menjadi sumber masalah besar yang bisa mengubah hidup. Seperti yang dialami seorang atlet super-fit di mana ia harus rela berbaring di atas tempat tidur karena mengalami 60 gejala penyakit yang sempat tak terdiagnosis selama beberapa lama.

Adalah Jessica Bennet (31), yang mengungkapkan bahwa dia merasa ada sesuatu yang salah ketika dia yang awalnya seorang model kebugaran nan enerjik dan seorang pengusaha, menjadi sosok yang mudah lelah, lemah dan merasakan sakit yang luar biasa. Enam tahun kemudian, dia menderita puluhan gejala termasuk kejang, kesulitan untuk berbicara, rambut rontok, insomnia kronis dan kembung parah.

Ternyata Bennet didiagnosis dengan penyakit Lyme, dan diduga penyakit itu ia alami akibat tidak sadar digigit kutu di Jerman pada 2009 silam.
Penyakit Lyme memiliki gejala seperti flu pada tahap awal seperti kelelahan, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, suhu tubuh tinggi, menggigil, dan leher kaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Infeksi bakteri yang menyebar ke manusia dari kutu dapat diobati secara efektif jika didiagnosis di awal, tapi jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah berat dan bertahan lama. Sebelum didiagnosis, Bennet mengaku lebih dari 30 dokter gagal untuk menemukan penyebabnya bahkan beberapa membuat diagnosis yang salah, termasuk depresi dan sindrom iritasi usus besar. Akibatnya ia menghabiskan lebih dari USD$ 5 juta atau sekitar Rp 68 miliar demi mengobati beberapa kondisi yang ia derita berdasarkan diagnosis dokter, dengan menjual mobil sport dan menggunakan tabungan hidupnya.

Sekarang, setelah mencari gejala yang dideritanya secara online, Bennet yang berasal dari Welwyn Garden City, Hertfordshire, ia menemukan kenyataan yang sangat memukulnya. Bennet baru tahu kalau ia menderita penyakit Lyme. Setelah mengetahui kebenarannya, Bennet langsung melakukan tes resmi di rumah sakit dan hasilnya positif ia mengidap Lyme dan langsung segera ditangani ahli medis dengan antibiotik kuat.

"Saya merasa marah karena dokter tidak segera mendiagnosis penyakit Lyme yang saya derita. Padahal jika lebih awal ditemukan, penyakit ini bisa diobati dengan pengobatan dini. Saya merasa hancur dan saya merasa sangat kecewa. Selama ini saya mengidap penyakit yang sebenarnya bisa disembuhkan jika ditemukan lebih awal," ungkap Bennet, dikutip dari Daily Mail, Kamis (12/11/2015).

"Saya kehilangan tahun-tahun terbaik dalam hidup, karir yang menjanjikan dan mengalami penderitaan yang tidak terhitung tanpa bantuan atau dukungan. Saya adalah seorang atlet dalam kondisi yang sehat, saya tahu tubuh saya, saya tahu dengan sangat baik. Saya tahu ada sesuatu yang tidak beres dengan saya secara fisik," lanjutnya.

Baca juga: Sakit Lyme, Avril Lavigne: Aku Pikir Aku akan Mati

Bennet merasa semakin sedih ketika mengetahui fakta bahwa serangga, sesuatu yang tidak terlihat seperti kutu adalah penyebab kehancuran yang ia derita. Seorang wanita muda yang cerdas dengan ambisi yang tinggi harus mengubur dalam-dalam mimpinya untuk mengembangkan bisnisnya sampai ke jenjang internasional karena kehilangan kemampuan untuk membaca atau belajar.

Pada tahun 2009, Bennet langsung pergi menemui dokter setelah ia kembali dari Jerman di mana hasil mengatakan ia terkena gejala flu biasa. Dia bertanya apakah ada hubungannya saat ia berada di luar negeri, tapi dokter tidak menjawab pertanyaannya. Setelah pemeriksaan, ia terus menderita gejala seperti insomnia kronis dan juga kembung pada perutnya selama tiga tahun. Bennet digigit oleh kutu tetapi gigitan itu tidak menimbulkan ruam pada kulitnya, sehingga ia tidak menyadari adanya penyakit Lyme yang dibawa oleh kutu tersebut.

Bennet berusaha untuk hidup normal namun gejala-gejala lainnya membuat hidupnya semakin buruk. Pada tahun 2012, Bennet digigit oleh kutu untuk kedua kalinya dan akhirnya gigitan tersebut menimbulkan ruam yang nampak seperti memar. Setelah gigitan kedua, kesehatannya mulai memburuk degan cepat.

Timbul masalah neurologis termasuk kehilangan ingatan, disorientasi dan kejang-kejang. Bennet berpikir bahwa ia menderita gejala stroke seperti migrain parah dan ketidak mampuan berkomunikasi dengan orang-orang. Pada tahun 2014, ia merasakan rasa sakit yang hebat yang membuatnya tidak mampu lagi untuk menaiki tangga dan harus menggunakan alat bantu untuk berjalan. Akhirnya Bennet menghabiskan sebagian besar waktunya terbaring di tempat tidur.

Pasangannya, Matt Crane (27), sudah terlatih untuk mengelola infus di rumah sehari-hari. Bennet diobati dengan antibiotik IV selama tiga minggu sebelum akhirnya dokter memberinya obat dalam bentuk injeksi. Crane mengungkapkan kesedihannya ketika melihat kekasihnya harus terbaring tidak berdaya, dan membuatnya mengalahkan fobia jarumnya karena ia harus merawat Bennet. Pasangan yang tadinya ingin menikha ini harus mengubur impian mereka saat melihat keadaan Bennet.

"Ini adalah sebuah tanggung jawab yang sangat besar, tapi itu membuat saya merasa seperti saya melakukan sesuatu hal yang positif untuk membantunya. Melihat tubuhnya saat kejang-kejang seperti sedang pengusiran setan dan tidak berdaya menghancurkan hati saya. Saya merasa seolah-olah tidak bisa berbuat apa-apa untuk orang yang saya cintai," kata Crane.

Baca juga: 9 Penyakit yang Menyerang Secara Diam-diam

(rdn/up)

Berita Terkait