Selain asap yang berasal dari gambut terbakar di Sumatra dan Kalimantan, Dr dr Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD-KGEH, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengatakan masyarakat sebetulnya juga perlu mewaspadai dampak kesehatan dari polusi kendaraan serta asap rokok. Berbagai jenis asap tersebut tak kalah berbahaya dan bisa menyebabkan masalah untuk kesehatan.
"Saya melakukan survei online dan terkumpul data dari 85 orang. Jadi saya coba mengidentifikasi beberapa penyakit atau keluhan yang mungkindialami oleh responden yang terpapar asap," kata dr Ari pada acara seminar Dampak Asap Terhadap Kesehatan di RSCM, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (12/11/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Komentari Kabut Asap, Dokter Singapura Khawatirkan Risiko Kanker Paru
Beragam keluhan tersebut dijelaskan oleh dr Ari bisa terjadi karena kandungan yang ada pada asap. Asap polusi kendaraan misalnya karena mengandung gas CO maka ia bisa mengurangi asupan oksigen dan memicu pusing, asap kebakaran hutan yang banyak partikel padat halusnya-nya memicu batuk karena menghalangi jalan napas, dan begitu pula dengan asap rokok.
"Untuk responden yang punya penyakit kronis atau sudah punya kondisi. Asap ini juga bisa membuat penyakit mereka kambuh," lanjut dr Ari.
Lebih jauh menurut dr Ari ternyata ada juga dampak asap untuk kesehatan pencernaan. Hampir setengah dari responden yang mengalami paparan asap jangka panjang mengalami rasa tak nyaman di perut dan mengalami penurunan nafsu makan, sampai-sampai sekitar 20 persen persennya menyatakan mengalami penurunan badan sebesar 2-4 kilogram selama masa paparan.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Kulit Saat Terpapar Kabut Asap
(fds/vit)











































