World Health Organisation mengungkapkan bahwa gejala-gejala tersebut merupakan gejala penyakit diabetes yang seringkali tidak disadari. Malah terkadang orang akan menganggap remeh gejala tersebut.
Dikutip dari Daily Mail UK, Senin (16/11/2015), menurut survei yang dilakukan oleh Ian Baker, direktur kinetik Wellbeing, yaitu sebuah perusahaan teknologi kesehatan, lebih dari 3 juta orang di Inggris didiagnosis mengidap diabetes. Lebih lanjut jumlahnya meningkat menjadi 370 juta orang dewasa di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut dapat menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, hilang rasa pada jari tangan dan kaki. Pada kasus yang lebih serius harus dilakukan amputasi.
Di Inggris, 7 ribu orang per tahun harus diamputasi akibat diabetes. Dan diketahui bahwa pasien diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit lain seperti jantung dan stroke.
Baca juga: Ini Alasannya Ibu Perlu Cek Gula Darah Saat Hamil
"Diabetes retinopathy adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi merusak sel-sel di retina," jelas Nigel Davies, konsultan dokter spesialis mata dari The Lister Hospital, London.
Biasanya, 50 persen dari pasien diabetes akan mengidap retinopathy setelah tujuh tahun dan selanjutnya 95 persen dari pasien diabetes akan mengidap retinopathy setelah 15 tahun.
"Diabetes retinopathy tidak selalu menyebabkan kebutaan. Biasanya kebutaan terjadi sebesar 1,6 persen pada pasien diabetes tipe 2 dan 3, sedangkan 3,6 persen terjadi pada pasien diabetes tipe 1," kata Davies.
"Maka dari itu, sangat penting bagi pasien diabetes untuk mengikuti program skrining nasional untuk memeriksa mata mereka secara tahunan," lanjutnya.
Davies juga menyarankan bagi mereka yang mengalami gejala-gejala diabetes akan merasakan berkurangnya visi rinci, seperti misalnya saat membaca tiba-tiba banyak bintik-bintik hitam atau merah karena adanya pendarahan di mata.
Tidak lupa Davies juga menyarankan bahwa siapa saja yang menderita gejala seperti ini harus segera mendapatkan bantuan medis, karena ada beberapa kasus pada pasien diabetes baru mengetahui kalau mereka mengidap diabetes sesaat setelah melakukan tes di rumah sakit.
"Kakiku yang digigit oleh laba-laba mulai membengkak dan menjadi benar-benar sakit. Karena aku adalah perawat, aku mencoba untuk membersihkan luka tersebut dan mengobatinya sendiri. Tapi, rasa sakit malah semakin parah, akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke dokter untuk penelitian lebih lanjut," ungkap salah satu pasien diabetes, John Bennet, yang kakinya harus diamputasi setelah staf NHS gagal mengidentifikasi tanda-tanda diabetes.
"Saat aku melakukan pemeriksaan di rumah sakit, dokter bilang aku tidak apa-apa, mereka tidak melakukan pemeriksaan diabetes. Lalu pada saat mereka menyadari dan melakukan tes darah, semuanya sudah terlambat. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan kakiku," imbuhnya menjelaskan.
Akhirnya, kaki Bennet harus diamputasi. Ia harus rela meninggalkan hobinya untuk mengoleksi sepeda motor dan mengendarainya. Karena dia tidak lagi bisa melakukannya.
Melihat cerita nyata dari John Bennet, semakin memperkuat saran Davies yang menyatakan bahwa orang yang mengalami gejala-gejala sederhana diabetes harus segera berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan penanganan yang tepat dari tim medis.
Baca juga: Pencegahan Diabetes Bisa Dimulai dari Piring Makan Anda (vit/vit)











































