Narkolepsi merupakan sebuah gangguan saraf yang mengakibatkan seseorang merasa ngantuk secara berlebihan di siang hari. Malamnya, mereka malah sulit tidur.
"Narkolepsi ini pada prinsipnya terganggunya sirkuit-sirkuit pengendali tidur yang ada di otak. Jadi ada yang harusnya menjaga otak tetap bangun, ada yang memicu kita jadi ngantuk, tapi ini mengalami gangguan," jelas dr Roslan Yusni Al Imam Hasan SpBS dari Mayapada Hospital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu dipahami bahwa siklus tidur terdiri atas 5 tahapan. Pertama, tahap tidur ringan yang masih berupa transisi antara kondisi bangun dan tertidur.
Pada tahap kedua, pergerakan bola mata terhenti, suhu tubuh menurun, serta detak jantung mulai melambat. Biasanya kondisi berlangsung selama 20 menit. Kemudian masuk ke tahapan tiga dan empat, di mana beberapa otot sama sekali sudah tidak beraktivitas seperti mata.
Barulah kemudian masuk kepada tahapan non-REM (tahap 1-4), lalu kembali ke tahap 2 dan 3 sebelum akhirnya masuk ke tahap tidur dalam atau rapid eye movement (REM).
"Tapi penyandang narkolepsi itu langsung masuk ke rapid eye movement lho," tegas dr Roslan atau lebih akrab disapa dr Ryu dalam perbincangan dengan detikHealth, dan ditulis Rabu (18/11/2015).
Dan inilah yang menjadi keunikan sekaligus ciri khas dari narkolepsi, yaitu pasien bisa mendadak tertidur dimana saja dan kapan saja, tanpa bisa dicegah dan juga diantisipasi. Lantas bagaimana menanggulanginya?
Penasaran dengan kelanjutannya? Simak ulasan khas detikHealth hari ini yang akan membahas tuntas tentang narkolepsi. Jangan lewatkan ya!
Baca juga: Satu Kampung di Kazakhstan Ini Kena 'Sindrom Putri Tidur' Misterius
(lll/vit)











































