Dana tersebut dirincikan bahwa sebagian besar akan diarahkan untuk memperluas cakupan diagnosa sehingga setidaknya 90 persen orang dengan TB teridentifikasi. Selain itu dana juga untuk memastikan bahwa 90 persen pasien yang sudah teridentifikasi menyelesaikan pengobatannya.
Harapannya pada tahun 2020 TB bisa dihentikan, namun saat ini tujuan tersebut masih jauh karena di tahun 2014 aja menurut data World Health Organization (WHO) ada sekitar 1,5 korban TB di seluruh dunia. Kebanyakan korban berasal dari wilayah India, Tiongkok, Indonesia, Nigeria, dan Pakistan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"TB selalu menjadi penyakit kemiskinan dan sebuah cobaan bagi komitmen kita mencari kesetaraan sosial kesehatan bagi semua. Sayangnya karena lamanya penyakit ini, muncul rasa penerimaan di masyarakat bahwa memang ia akan selalu ada," kata Ketua Dewan Kordinator Partnership dr Aaron Motsoaledi seperti dikutip dari BBC pada Senin (23/11/2015).
Stop TB Partnership menyebut kegagalan dunia untuk menghentikan penyakit TB yang ada obatnya ini sebagai aib global. Setiap tahun ada jutaan orang yang meninggal tapi tak ada niat sungguh-sungguh untuk menanggapinya.
Terkait hal tersebut WHO juga menyebut ada bahaya lain dari TB selain jangkauan penyakitnya yang luas. Saat ini mulai makin sering ditemukan beberapa kasus TB yang kebal obat karena adanya resistensi antibiotik.
Menurut laporan sekitar tiga dari 100 kasus TB di seluruh dunia tak bisa lagi diobati dengan antibiotik yang biasa digunakan.
Baca juga: Mengenal TB Kelenjar, Penyakit yang Menyerang Artis Misye Arsita (fds/vit)











































