"Diet tinggi lemak adalah epidemi di seluruh dunia dan menjadi ancaman terbesar bagi kesehatan global," kata Vladimir Bogdanov dari University of Cincinnati College of Medicine, Amerika Serikat, dikutip dari The Indian Express, Selasa (24/11/2015).
Baca Juga: Agar Metabolisme Tak Terganggu, Turun Bobot Maksimal 2 Kg perbulan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sel-sel darah putih ini dikenal juga sebagai makrofag, jenis sel darah putih yang 'memakan' puing-puing selular, zat asing, mikroba, atau sel-sel kanker. Selain itu juga, makrofag juga memiliki peran penting dalam penyumbatan pada arteri atau aterosklerosis.
"Pada sel darah merah dari hewan yang melakukan diet tinggi lemak, terjadi peningkatan kolestrol yang ditemukan pada tingkat membran sel dan phosphatidylseerine. Phosphatidylserine adalah komponen membran yang memainkan peran kunci dalam siklus sel," jelas Bogdanov.
Baca Juga: Studi Buktikan Diet Rendah Lemak Tak Efektif Menurunkan Berat Badan
Diet tinggi lemak banyak ditemukan di negara-negara maju. Diet ini dalam jangka lama bisa berbahaya dan dapat menyebabkan obesitas dan diabetes. (up/up)











































