Hendak Ajarkan Anak Pendidikan Seks? Jangan Lupa Pakai Prinsip 'Praise'

Hendak Ajarkan Anak Pendidikan Seks? Jangan Lupa Pakai Prinsip 'Praise'

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Kamis, 26 Nov 2015 08:36 WIB
Hendak Ajarkan Anak Pendidikan Seks? Jangan Lupa Pakai Prinsip Praise
Foto: thinkstock
Jakarta - Pendidikan seks perlu diberikan sejak dini pada anak-anak. Hanya saja, kendala muncul ketika orang tua merasa canggung saat harus melakukan hal itu. Contoh sederhananya, tak jarang orang tua merasa malu saat harus menyebut alat vital anak dengan sebutan penis atau vagina.

Menurut perawat kesehatan seksual dan reproduksi Vanessa Hamilton, seringkali orang tua enggan mendiskusikan seks dengan anak karena hal itu membuatnya tidak nyaman karena membicarakan seks dengan seseorang yang relatif masih belia. Padahal, menurut Hamilton, anak-anak belum terpikir atau memiliki hasrat seksual.

"Bahkan, ada momen-momen 'talkable' di mana orang tua sulit sekali mengucapkan kata sederhana seperti vagina dan penis. Nah, untuk mempermudah Anda membicarakan hal-hal yang berbau seksual dengan anak, coba terapkan prinsip PRAISE yaitu Positive, Respect, Accurate, Information, Simple, dan Empowerment," kata Hamilton seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Kamis (26/11/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Positive, lanjut Hamilton merujuk pada reaksi positif ketika anak bertanya atau merespons hal-hal seputar pendidikan seksual yang diberikan. Ketika anak tiba-tiba bertanya soal apa itu penis dan vagina misalnya, terkejut memang lumrah dialami orang tua tapi segera alihkan ekspresi Anda.

Misalnya, katakan 'Itu pertanyaan yang bagus. Ibu senang kamu menanyakan itu. Omong-omong, dari mana kamu tahu hal itu?'. Jangan lupa terapkan respect alias hormati apa yang dikatakan anak dan ajarkan pada si kecil bahwa pada prinsipnya, membicarakan masalah kesehatan seksual semata karena kita menghargai dan menghormati orientasi seksual, praktik seksual, dan gaya hidup masing-masing orang.

Baca juga: Cara Praktis Ajarkan Pendidikan Seks Dini Sesuai Tahapan Umur Anak

Materi yang Anda berikan juga harus akurat. Hamilton menyarankan lebih baik gunakan kata penis dan vagina daripada burung atau kubis. Sebab, penyebutan yang tidak tepat justru akan membuat anak bingung dan mencari tahu informasi dari sumber lain. Toh, nama yang Anda berikan adalah nama ilmiah yang sebenarnya.

"Anda juga bisa mencari informasi bersama-sama. Jika anak terbiasa memakai internet sendiri, pastikan ia selalu bercerita pada Anda jika ada konten yang tak seharusnya untuk anak seusia dia. Di sini, keterbukaan amat dibutuhkan agar anak tak segan memberi tahu apa yang ia lihat dan ketahui dari pihak lain," kata Hamilton.

Sampaikan pula informasi-informasi pada anak yang lengkap sehingga mereka bisa lebih memahaminya. Misalnya, beri tahu apa saja efek dari seks bebas seperti terjadi penyakit menular seksual atau pernikahan dini. Nah, informasi akurat yang disampaikan harus menggunakan prinsip selanjutnya yakni simple alias sederhana.

Segala informasi yang diberi pada anak baiknya simpel dan tidak menggunakan bahasa yang rumit serta mudah dimengerti. Sesuaikan pula penggunaan bahasa dengan usia anak. Terakhir, lakukan empowerment di mana Anda menjabarkan mengapa pendidikan kesehatan seksual penting bagi mereka.

"Katakan bahwa memang Anda ingin melindunginya dari penyalahgunaan atau bahaya yang bisa terjadi. Menekankan pada anak bahwa ia adalah harta paling berharga Anda itu juga bisa membuat ia makin terdorong untuk bisa membuat Anda bahagia sehingga dengan kata lain ia lebih 'nurut' dengan Anda," kata Hamilton.

Baca juga: Metode 'Imunisasi', Salah Satu Cara Ajarkan Anak Pendidikan Seks Dini

(rdn/up)

Berita Terkait