1 Dari 3 Orang Masuk Kerja dalam Kondisi Masih Mengantuk

1 Dari 3 Orang Masuk Kerja dalam Kondisi Masih Mengantuk

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 03 Des 2015 09:36 WIB
1 Dari 3 Orang Masuk Kerja dalam Kondisi Masih Mengantuk
Foto: Thinkstock
Jakarta - Sebuah survei menunjukkan betapa kurang tidur sangat berdampak pada produktivitas. Di Amerika Serikat, 1 dari 3 orang dikategorikan sebagai sleep-worker.

Kualitas tidur yang buruk membuat banyak orang bekerja dalam kondisi tidak 100 persen bugar, alias masih sedikit mengantuk. Sebagian besar di antaranya karena sering terbangun pada malam hari.

Berdasarkan jenis kelaminnya, wanita 2 kali lebih sering terbangun di malam hari. Jika ditotal, durasi terbangun dalam semalam juga lebih lama, yakni 44 menit dibandingkan pria yang hanya 30 menit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Survei yang dilakukan oleh One Poll terhadap 1.000 orang ini mengungkap sejumlah temuan. Salah satunya bahwa 91 persen responden pernah atau selalu terbangun saat tidur malam.

Baca juga: 5 Trik Usir Kantuk Tanpa Harus Minum Kopi 

Saat ditanya alasannya, 86 persen responden mengaku terbangun karena masalah temperatur. Saat temperatur kamarnya terlalu dingin atau terlalu panas, mereka harus bangun untuk menyesuaikan pengatur suhu.

Hasilnya, 40 persen responden merasa kelelahan saat bangun di pagi hari dan 36 persen lainnya mengalami frustrasi dan gampang tersinggung. Dikutip dari Huffingtonpost, Kamis (3/12/2015), sebagian responden mengaitkan kurangnya kualitas tidur dengan stres, pola makan yang buruk, serta mudah lupa.

Baca juga: Pentingnya Istirahat, Idealnya Tiap Kantor Punya Napping Room  (up/up)

Berita Terkait