Masturbasi sudah menjadi kecanduan ketika seseorang mengganti segala aktivitasnya dengan masturbasi, demikian dikatakan psikolog seksual Zoya Amirin. Dicontohkan Zoya jika seharusnya seseorang bekerja dan bergaul, tapi dia tidak melakukannya dan justru 'menukar'nya dengan masturbasi, maka itu sudah termasuk kecanduan.
"Untuk menghentikannya bilang aja ke dia kamu tidak akan pernah merasakan hubungan yang bermakna kalo kamu sibuk masturbasi. Untuk itu, dari faktor dianya, dia sendiri mesti punya keinginan untuk berhenti dari kecanduannya, sama seperti orang yang kecanduan obat kan," tutur Zoya dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Sabtu (5/12/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lebih Kompleks, 5 Fakta Perbedaan Masturbasi Wanita dengan Pria
Menurutnya, perlu ditanamkan pemahaman bagi orang tersebut jika dia ingin membina hubungan yang sehat, pastinya kebiasaan masturbasi yang sudah berubah menjadi kecanduan tersebut harus mulai ditinggalkan. Kecanduan masturbasi, lanjut Zoya, bisa diatasi dengan terapi.
"Tapi, dia bisa diterapi kalau dia merasa terganggu. Kalau nggak, saya nggak bisa terapi. Karena dia nggak ngerasa terganggu, ngerasa nyaman jadinya susah diterapi," kata wanita berambut panjang ini.
Untuk jenis terapi yang diberikan, bentuknya macam-macam, tergantung dari apa alasan yang bersangkutan melakukan masturbasi sampai kecanduan. Misalkan jika alasannya karena diputusi pacar, bentuk terapinya akan berbeda ketika orang itu melakukan masturbasi akibat kurang kasih sayang. Zoya menambahkan, tidak diperlukan obat untuk mengatasi kecanduan ini karena hanya diberikan terapi perilaku saja.
Baca juga: Ssst! Ini 5 Hal pada Wanita yang Selalu Diperhatikan Pria Ketika Bercinta (rdn/up)











































