Diungkapkan ahli gizi sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics (AND), Angela LeMond, ketika orang tua berpikir anak mengalami masalah berat badan, jangan langsung membuat kesimpulan sendiri tetapi konsultasikan serta pastikan kondisi anak ke dokter spesialis anak.
"Dengan begitu Anda bisa tahu bagaimana tren pertumbuhan anak Anda. Misalnya anak perempuan, mereka cenderung mengalami peningkatan berat badan sebelum mereka bertambah tinggi. Atau anak bisa memiliki indeks massa tubuh rendah tapi selama tinggi dan berat badannya konsisten, itu bisa saja tidak terlalu bermasalah," tutur LeMond.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Meski Lucu, Anak Obesitas Berisiko 'Borong' Penyakit Saat Dewasa
Selain memberi contoh, Elizabeth Easton, direktur layanan anak dan remaja di Eating Recovery Center, Denver menegaskan orang tua serta anggota keluarga harus berhati-hati dalam mengomentari kondisi anak. Sebab, studi dalam jurnal Body Image menemukan anak perempuan yang ibunya meminta mereka menurunkan bobot tanpa membicarakan pentingnya penurunan bobot bagi kesehatan, lebih rentan mengalami gangguan makan.
"Tekankan bahwa penurunan atau peningkatan berat badan semata demi kesehatan anak, tidak melulu demi penampilan mereka. Jangan lupa ketika mereka berhasil menjalani pola hidup sehat, berilah pujian karena itu merupakan suatu pencapaian," kata Easton seperti dikutip dari Fox News pada Selasa (5/1/2016).
Sama seperti orang dewasa, anak pun bisa mengasup makanan yang disesuaikan dengan suasana hatinya seperti ketika marah, sedih, atau bosan. Untuk menghindari pelampiasan emosi terhadap makanan, penting bagi orang tua untuk membantu anak mengungkapkan perasaannya, demikian disampaikan Easton.
"Jangan lupa untuk memastikan anak mendapat waktu tidur yang cukup serta mendapat diet yang seimbang. Artinya, sesuaikan jumlah asupan anak dengan usia dan juga aktivitasnya. Jumlah yang sesuai salah satunya bisa didapat saat Anda berkonsultasi dengan dokter," pungkas Easton.
Baca juga: Pada Anak, Obesitas Bisa Picu Gangguan Fungsi Jantung
(rdn/up)











































