Andrea terlahir dengan xeroderma pigmentosum (XP). Kelainan ini membuat tubuhnya tidak mampu memperbaiki kerusakan kulit sendiri setelah terpapar sinar ultraviolet matahari.
Kondisi genetik ini juga membuatnya menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari. Ia bahkan berisiko tinggi terkena kanker jika terkena sinar matahari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kondisinya ini, Andrea terpaksa harus bersekolah di rumah alias homeschooling. Seluruh tirai dan jendela di rumahnya juga dipasang penutup khusus supaya sinar matahari tidak bisa masuk.
"Saya merasa seperti memiliki kehidupan yang berbeda. Saya tidak pernah tahu rasanya pergi belajar ke sekolah. Pergi pun hanya bisa di malam hari. Jika siang hari saya keluar rumah, saya harus memakai topi dan sarung tangan khusus," tutur Andrea.
Seperti dikutip dari blog pribadinya, Nightlensblog, pada Minggu (10/1/2016), ia mengaku tetap bersemangat menjalani hari-harinya. Meskipun banyak tatapan aneh dari orang sekitar saat melihat warna kulitnya, Andrea sama sekali tak peduli dan percaya diri.
"Saya hanya ingin menjalani kehidupan saya setia harinya sebaik mungkin. Saya mensyukuri keadaan saya dan saya selalu optimisis," ungkapnya.
Baca juga: Paparan Sinar UV Juga Berbahaya Bagi Kulit Berwarna Lho
(ajg/up)











































