"Saya menangani beberapa pasien yang sampai 17-20 tahun gigi susunya belum tanggal karena memang gigi dewasanya belum ada," kata drg Rudy Kurniawan, SpKGA dari RSIA Grand Family Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Jumat (22/1/2016).
Menurut drg Rudy, sekitar 1-2 persen populasi punya kondisi yang disebut agenesis gigi dewasa. Artinya, gigi dewasanya tidak terbentuk pada waktunya. Bisa jadi terlambat, atau tidak tumbuh sama sekali. Kondisi ini hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan rontgen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bca juga: Catat, Ini Saran Dokter Saat Gigi Anak Patah
Patahan gigi susu yang tajam dan tidak rata bisa berpengaruh pada penampilan. Dan jika patahan terjadi pada bagian dalam gigi yang disebut pulpa, rasa nyeri bisa muncul saat anak makan atau minum. Bahkan, saat tersentuh juga bisa muncul rasa nyeri.
Selain gigi patah, cedera gigi yang juga sering dijumpai pada anak adalah gigi terdorong atau intrusi. Gigi yang terdorong masuk ke dalam gusi akan membuatnya seperti baru tumbuh atau bahkan menghilang. Umumnya hanya perlu perawatan antiseptik, namun pada kondisi khusus dokter gigi harus melakukan penarikan untuk mengembalikannya ke posisi semula.
Baca juga: Pasien Harus Paham, Tak Semua Penyakit Butuh Antibiotik
(up/vit)











































