Gigi Susu Kan Pasti Tanggal, Kenapa Harus Disambung Kalau Patah?

Gigi Susu Kan Pasti Tanggal, Kenapa Harus Disambung Kalau Patah?

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Jumat, 22 Jan 2016 14:24 WIB
Gigi Susu Kan Pasti Tanggal, Kenapa Harus Disambung Kalau Patah?
Foto: thinkstock
Jakarta - Pada kondisi tertentu, gigi anak yang patah masih bisa disambung lagi oleh dokter gigi. Tapi jika pada akhirnya bakal tanggal dan digantikan dengan gigi dewasa, apa perlunya menyambung gigi susu yang patah?

"Saya menangani beberapa pasien yang sampai 17-20 tahun gigi susunya belum tanggal karena memang gigi dewasanya belum ada," kata drg Rudy Kurniawan, SpKGA dari RSIA Grand Family Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Jumat (22/1/2016).

Menurut drg Rudy, sekitar 1-2 persen populasi punya kondisi yang disebut agenesis gigi dewasa. Artinya, gigi dewasanya tidak terbentuk pada waktunya. Bisa jadi terlambat, atau tidak tumbuh sama sekali. Kondisi ini hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan rontgen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kondisi seperti ini, maka keberadaan gigi susu yang utuh menjadi sangat penting. Kadang-kadang, dokter harus membuatkan mahkota khusus untuk melapisi gigi susu atau bahkan menggantinya dengan gigi palsu jika memang gigi dewasanya tidak tumbuh.

Bca juga: Catat, Ini Saran Dokter Saat Gigi Anak Patah

Patahan gigi susu yang tajam dan tidak rata bisa berpengaruh pada penampilan. Dan jika patahan terjadi pada bagian dalam gigi yang disebut pulpa, rasa nyeri bisa muncul saat anak makan atau minum. Bahkan, saat tersentuh juga bisa muncul rasa nyeri.

Selain gigi patah, cedera gigi yang juga sering dijumpai pada anak adalah gigi terdorong atau intrusi. Gigi yang terdorong masuk ke dalam gusi akan membuatnya seperti baru tumbuh atau bahkan menghilang. Umumnya hanya perlu perawatan antiseptik, namun pada kondisi khusus dokter gigi harus melakukan penarikan untuk mengembalikannya ke posisi semula.

Baca juga: Pasien Harus Paham, Tak Semua Penyakit Butuh Antibiotik

(up/vit)

Berita Terkait