Wajar bila mereka ketakutan terhadap efek kopi. Sebab jantung berdebar atau dalam bahasa medisnya disebut sebagai heart palpitation telah lama diketahui dapat memicu gangguan kronis pada organ jantung, termasuk stroke bahkan kematian akibat serangan jantung.
Kendati demikian, anggapan itu ditampik peneliti dari University of California. Menurutnya, minum kopi tiap pagi tidak mengakibatkan jantung berdebar.
Hal ini dibuktikan peneliti dengan mengamati konsumsi kopi, teh dan cokelat pada 1.388 responden yang dipilih secara acak. 61 persen di antaranya mengaku mengonsumsi lebih dari satu jenis produk berkafein dalam sehari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gejala Spesifik Gagal Jantung pada Wanita: Detak Jantung Telalu Cepat
Ternyata berapapun kadar kopi, teh, dan cokelat yang diminum, peneliti tidak menemukan adanya keterkaitan antara konsumsi produk berkafein dengan kedua kondisi tadi, bahkan meski frekuensinya sering.
"Mungkin setelah ini perlu ada perubahan panduan tentang konsumsi produk berkafein yang sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular," simpul peneliti, Dr Gregory Marcus, seperti dilaporkan dalam Journal of the American Heart Association.
Dalam berbagai studi, kopi justru kerap dikaitkan dengan penurunan risiko sejumlah penyakit kronis seperti jantung, stroke dan kanker, bahkan memperpanjang umur. Lain halnya dengan minuman berenergi yang memang dapat memicu kerusakan pada jantung.
Baca juga: Profesi Ini Paling Banyak Kecanduan Kopi, Anda Termasuk di Dalamnya?
Marcus hanya mengingatkan, potensi gangguan jantung yang memburuk sebenarnya hanya berlaku bagi mereka yang punya riwayat gangguan jantung saja. Oleh karena itu, mereka disarankan untuk menghindari hal-hal yang dapat memperburuk kondisinya, misalnya dengan membatasi minum kopi, alkohol dan juga nikotin.
(lll/vit)











































