Strategi untuk Kabupaten Terpencil di Papua Agar Hidup Lebih Sehat

Strategi untuk Kabupaten Terpencil di Papua Agar Hidup Lebih Sehat

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 01 Feb 2016 17:34 WIB
Strategi untuk Kabupaten Terpencil di Papua Agar Hidup Lebih Sehat
Foto ilustrasi: Thinkstock
Jakarta - Tim Kementerian Kesehatan yang dipimpin oleh Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, dr Jane Soepardi, pada Akhir Januari 2016 lalu mengunjungi daerah terpencil Papua, tepatnya di Kabupaten Nduga. Tinjauan dilakukan untuk menyelidiki rumor adanya kasus balita yang meninggal setelah imunisasi pertusis. Kabupaten ini juga yang beberapa waktu lalu menyita perhatian lantaran puluhan balita meninggal karena pneumonia.

dr Jane pada akhirnya tak menemukan bukti tentang rumor tersebut namun diakui olehnya bahwa kesadaran kesehatan masyarakat di beberapa tempat masih minim.

Sebagai contoh untuk mengakses air bersih saja masyarakat di kecamatan Mbuwa harus turun bukit yang cukup jauh ke sungai. Selain itu konsumsi diet juga tak seimbang dengan kandungan proteinnya yang kurang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pneumonia yang Membunuh 35 Balita di Nduga Papua Dipicu oleh Pertusis

Hal-hal tersebut menurut dr Jane padahal bisa diatasi apabila ada insiatif untuk membuat sumur sebagai sumber air dan kolam ikan untuk proteinnya. Pengetahuan lingkungan seperti itu belum dimiliki oleh semua warga dan seharusnya bisa ditangani oleh puskesmas dengan fungsi promosi kesehatannya.

"Kabupaten Nduga itu di dalamnya ada 32 kecamatan dan dari 32 kecamatan itu hanya 8 yang ada puskesmasnya. Dari 8 ini pun cuma satu puskesmas yang fungsinya jalan," kata dr Jane ketika dihubungi detikHealth pada Senin (1/2/2016).

Infrastruktur yang belum memadai terutama akses jalan disebut dr Jane menjadi kendala yang membuat tenaga kesehatan yang ada tak bisa bekerja optimal. Hal tersebut diharapkan berubah setelah proses pembangunan jalan Trans Papua selesai.

"Ini direncanakan Maret 2016 nanti akan ada tim Nusantara Sehat ditempatkan di sana," kata dr Jane.

"Kita berharap nanti begitu jalanan Agustus diresmikan maka setiap puskesmas akan ada mobil untuk pasien di bawa ke rumah sakit. Petugas dibekali sepeda motor jadi bisa bikin jalan kecil, ke kampung-kampung bisa terjangkau," pungkasnya.
(fds/vit)

Berita Terkait