5 Hal yang Membuat Pasangan Susah Punya Anak

5 Hal yang Membuat Pasangan Susah Punya Anak

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Senin, 08 Feb 2016 12:33 WIB
5 Hal yang Membuat Pasangan Susah Punya Anak
Foto: thinkstock
Jakarta - Ketidaksuburan atau susah punya keturunan merupakan salah satu hal paling sensitif untuk dibicarakan pada pasangan suami istri. Kenyataannya, ada banyak faktor tidak terduga yang melatarbelakanginya.

American Society of Reproductive Medicine menyebut 7,3 juta pasangan di Amerika Serikat. Sebanyak 12 persen di antara mereka sebenarnya berada dalam rentang usia produktif. Ini menunjukkan bahwa hamil dan berketurunan tidak semudah yang dibayangkan.

Beberapa faktor yang sering tidak terpikirkan, tetapi bisa berpengaruh pada kesuburan adalah sebagai berikut seperti dirangkum dari Yourtango, Senin (8/2/2016).

1. Terlalu 'sehat'

Foto: thinkstock
Kurang olahraga membuat level kebugaran menurun, dan menurut para ahli bisa mengurangi kesuburan. Namun sebaliknya, berlebihan melakukan aktivitas fisik juga tidak dianjurkan bagi yang sedang mendambakan keturunan.

Sebuah penelitian di Norwegian University of Science and Technology mengungkap olahraga yang terlalu berat dan melelahkan bisa mengurangi kesuburan. Di Norwegia sendiri, 7 persen penduduknya mempunyai masalah kesuburan.

2. Golongan darah

Foto: Rengga Sancaya
Para ilmuwan dari Yale University dan Albert Einstein College of Medicine mengungkap hubungan antara golongan darah dengan ketidaksuburan. Di antara pasien yang mengalami ketidaksuburan di usia 30-an tahun, pemilik golongan darah O memiliki komposisi hormon berbeda yang membuat rahimnya relatif lebih tua dari usia sesungguhnya.

3. Radang gusi

Foto: Thinkstock
Sebuah penelitian di Australia mengungkap bahwa masalah periodontal berhubungan dengan kesuburan. Termasuk di antaranya radang gusi, bisa menunda hasil positif pada tes kehamilan hingga 2 bulan atau lebih. Perempuan yang mempunyai masalah gusi menunggu rata-rata 7 bulan untuk hamil, sedangkan populasi umum hanya menunggu selama 5 bulan.

4. Paparan sinar matahari

Foto: Thinkstock
Sebuah penelitian di University of Graz di Austria membuktikan bahwa perempuan lebih sedikit berovulasi pada musim dingin, sehingga peluang mendapatkan kehamilan lebih kecil. Temuan ini berhubungan dengan paparan sinar matahari, yang dibutuhkan dalam pembentukan vitamin D. Nutrisi tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan hormon-hormon seksual pada perempuan.

5. Bungkus popcorn

Foto: Getty Images
Senyawa kimia dalam bungkus popcorn bisa tertelan, terakumulasi dalam aliran darah, dan mengurangi kesuburan. Senyawa yang juga ada dalam teflon dan berbagai material anti lengket ini ditemukan dalam darah 95 persen warga Amerika Serikat.
Halaman 2 dari 6
Kurang olahraga membuat level kebugaran menurun, dan menurut para ahli bisa mengurangi kesuburan. Namun sebaliknya, berlebihan melakukan aktivitas fisik juga tidak dianjurkan bagi yang sedang mendambakan keturunan.

Sebuah penelitian di Norwegian University of Science and Technology mengungkap olahraga yang terlalu berat dan melelahkan bisa mengurangi kesuburan. Di Norwegia sendiri, 7 persen penduduknya mempunyai masalah kesuburan.

Para ilmuwan dari Yale University dan Albert Einstein College of Medicine mengungkap hubungan antara golongan darah dengan ketidaksuburan. Di antara pasien yang mengalami ketidaksuburan di usia 30-an tahun, pemilik golongan darah O memiliki komposisi hormon berbeda yang membuat rahimnya relatif lebih tua dari usia sesungguhnya.

Sebuah penelitian di Australia mengungkap bahwa masalah periodontal berhubungan dengan kesuburan. Termasuk di antaranya radang gusi, bisa menunda hasil positif pada tes kehamilan hingga 2 bulan atau lebih. Perempuan yang mempunyai masalah gusi menunggu rata-rata 7 bulan untuk hamil, sedangkan populasi umum hanya menunggu selama 5 bulan.

Sebuah penelitian di University of Graz di Austria membuktikan bahwa perempuan lebih sedikit berovulasi pada musim dingin, sehingga peluang mendapatkan kehamilan lebih kecil. Temuan ini berhubungan dengan paparan sinar matahari, yang dibutuhkan dalam pembentukan vitamin D. Nutrisi tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan hormon-hormon seksual pada perempuan.

Senyawa kimia dalam bungkus popcorn bisa tertelan, terakumulasi dalam aliran darah, dan mengurangi kesuburan. Senyawa yang juga ada dalam teflon dan berbagai material anti lengket ini ditemukan dalam darah 95 persen warga Amerika Serikat.

(up/vit)

Berita Terkait