dr Muki Partono, SpOT dari RS Jakarta mengatakan baik RICE maupun MEAT sama-sama baik bagi penanganan cedera. Bedanya, metode ini digunakan pada jenis cedera yang berbeda.
"Kalau cederanya akut dan bengkak besar menurut keilmuan baiknya menggunakan RICE agar tidak semakin parah. Tapi kalau cedera kronis, MEAT boleh-boleh saja dilakukan," tutur dr Muki, disela-sela seminar Ankle Sprain di RS Jakarta, Jl Garnisun Dalam, Semanggi, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbeda dengan MEAT, di mana ada elemen exercise. MEAT dikatakan dr Tyo lebih cocok dilakukan pada cedera yang terjadi saat masa penyembuhan atau pada cedera yang berulang.
"Kalau cedera berulang bengkaknya nggak besar dan memang perlu exercise untuk menjaga ketahanan otot dan kelancaran peredaran darah. Tapi kalau cedera akut, bengkak, diberikan exercise malah tambah bengkak nanti," ujarnya lagi.
Untuk itu, penting bagi pasien untuk mengetahui kondisi cederanya. Dengan mengetahui kondisi cedera, dokter akan lebih mudah memberikan pengobatan yang tepat.
"Makanya anamnesa penting. Nyeri dulu baru jatuh, atau jatuh dulu baru terasa nyeri. Harus diketahui untuk menentukan metode penyembuhannya," papar dr Muki.
Baca juga: Cegah Keseleo, Jangan Sepelekan Pemanasan Sebelum Olahraga
(mrs/vit)











































