Seorang pakar kesehatan jiwa di Zucker Hillside Hospital, Dr Scott Krakower mengatakan bahwa efek yang muncul saat kedua bahan ini dikombinasikan memang belum banyak diteliti. Namun yang pasti, ada potensi masalah yang bisa muncul.
"Akan bercampur, secara neuro-kimia," kata Dr Krakower kepada Livescience, menjelaskan efek yang muncul berdasarkan bukti-bukti di laboratorium maupun pada hewan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Brownies Ganja Disebut Bisa Redakan Nyeri, Dokter Ingatkan Bahayanya
Risiko gangguan memori kerja bertolak belakang dengan efek kafein saat dikonsumsi terpisah. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kafein bisa menjadi zat penguat kognitif, yang berarti bagus untuk memori kerja. Efek ini hilang saat kafein dicampur dengan THC.
Efek kafein sebagai stimulansia yang berlawanan dengan efek THC sebagai depresan, juga berpotensi memunculkan masalah. Karena dianggap efeknya bisa saling menetralkan, maka orang cenderung tidak khawatir untuk mengonsumsinya.
Yang pasti, efek terhadap fungsi kognitif otak dianggap mengkhawatirkan oleh Dr Krakower. Apalagi, penelitian di JAMA tahun 2015 membuktikan bawa 13 dari 75 produk makanan mengandung ganja mempunyai label yang tidak akurat tentang kandungan THC di dalamnya.
Baca juga: Tubuh Pria Ini Kaku Usai Makan Brownies yang Ternyata Dicampur Ganja (up/vit)











































