Selain Mikrosefali, Gangguan Jiwa Juga Dikaitkan dengan Virus Zika

Jakarta - Virus Zika yang mewabah di Amerika Selatan tak hanya dikaitkan dengan peningkatan kasus anak lahir dengan kepala kecil atau mikrosefali. Sekelompok peneliti menyebut bisa jadi ada kaitan antara virus Zika dengan gangguan jiwa.

Dr W. Ian Lipkin, Direktur The Center for Infection and Immunity dari Columbia University mengatakan ibu hamil yang terinfeksi Zika bisa melahirkan anak dengan risiko tinggi gangguan jiwa. Dr Lipkin mengatakan ada beberapa kesamaan antara virus Zika dengan infeksi yang dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan bipolar, skrizofrenia dan autisme.

"Kemungkinan ini juga bisa terjadi pada anak yang tidak lahir dengan mikrosefali. Saya tidak akan kaget jika di masa depan akan ada peningkatan ADHD, autisme, bahkan epilepsi dan skrizofrenia di negara-negara yang sedang mengalami wabah Zika," tutur Dr Lipkin, dikutip dari NY Times.

Baca juga: Bisa Ditangani, Mikrosefali Bukan Alasan untuk Melakukan Aborsi 

Skrizofrenia dan gangguan jiwa lainnya memang tidak bisa ditimbulkan hanya dengan satu faktor. Ada faktor-faktor lain seperti riwayat genetik, trauma, kekerasan yang dialami serta penggunaan obat-obat terlarang yang meningkatkan risiko mengalami gangguan jiwa.

Meski begitu, Dr Urs Meyer, pakar psikologi perkembangan dan saraf dari Swiss Federal Institute of Technology, mengatakan infeksi yang dialami ketika otak sudah terbentuk oleh janin bisa meninggalkan gangguan. Gangguan ini tidak menyebabkan ukuran kepala mengecil seperti mikrosefali, namun memiliki efek yang baru dirasakan ketika anak sudah beranjak dewasa.

"Kerusakan yang dialami otak ketika belum tumbuh sempurna memiliki risiko tersendiri. Awalnya memang sulit terlihat namun penyakit seperti skrizofrenia dan epilepsi tidak bisa disembunyikan gejalanya," ungkap Dr Meyer.

Beberapa studi menyebut virus dan infeksi seperti Rubella, Herpes dan Influenza yang dialami ibu ketika hamil meningkatkan risiko anak mengalami gangguan jiwa. Parasit Toxoplasma gondii juga diketahui meningkatkan risiko gangguan jiwa yang dialami anak.

"Infeksi yang dialami ibu ketika hamil memang diketahui bisa meningkatkan risiko anak mengalami gangguan jiwa. Namun apakah Zika memiliki efek yang sama? Kita hanya bisa menunggu dan berharap yang terbaik," pungkasnya.

Baca juga: Butuh Dana Rp 754 Miliar untuk Atasi Zika  (mrs/up)