Lagi, Seorang Pria Mengalami Luka Bakar Akibat Rokok Elektrik

Lagi, Seorang Pria Mengalami Luka Bakar Akibat Rokok Elektrik

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Jumat, 26 Feb 2016 14:35 WIB
Lagi, Seorang Pria Mengalami Luka Bakar Akibat Rokok Elektrik
Foto: Getty Images
Jakarta - Kasus kecelakaan akibat rokok elektrik meningkat seiring bertambahnya pengguna. Yang terbaru, seorang pria asal Kentucky, Amerika Serikat mengalami luka bakar akibat baterai rokok elektrik mengalami korsleting.

Josh Hamilton sedang membayar belanjaannya di sebuah toko swalayan ketika tiba-tiba celananya terbakar api. Jassie Singh, petugas kasir di toko swalayan tersebut mengaku kaget dan langsung mengambil alat pemadam kebaran.

"Dia sedang memberikan uang, dan tiba-tiba celananya terbakar. Apinya sangat besar, pria itu berteriak kesakitan dan bergegas membuka celananya. Aku mengambil alat pemadam kebakaran dan memadamkan apinya sementara pria lain membawa pria tersebut ke rumah sakit," tutur Singh, dikutip dari CNN, Jumat (26/2/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Studi: Rokok Elektrik dan Rokok Tembakau Sama Bahayanya Bagi Ibu Hamil

Dalam laman media sosialnya, Hamilton mengatakan dirinya mengalami luka bakar tingkat 2 di kaki sebelah kanan. Ia mengaku kaget sekaligus senang karena luka bakarnya tak separah dugaan awal.

"Untung aku tidak mendapat luka bakar tingkat 3 sehingga terhindari dari operasi plastik. Tapi apinya sangat dan aku tak menyangka berasal dari baterai rokok elektrik milikku," tandasnya.

Tom Kiklas dari Tobacco Vapor Electronic Cigarette Association mengatakan sudah ada 22 kasus luka bakar akibat rokok elektrik di Amerika Serikat sejak 2008 sampai 2015. Namun ia mengatakan jumlah ini tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah penggunanya yang mencapai 9 juta orang.

Terlebih, Kiklas menyebut kecelakaan terjadi akibat pengguna yang tidak menaati kaidah keamanan. Dalam setiap produk rokok elektrik sudah dicantumkan peringatan untuk tidak menaruh benda ini di kantung atau berdekatan dengan benda logam karena dapat memicu muncul korslet atau hubungan arus pendek.

"Tidak hanya baterai rokok elektrik saja tetapi semua baterai yang bisa terkena ekspos terminal. Selain menghindari kontak dengan logam, idealnya baterai rokok elektrik diletakkan di kotak plastik untuk memastikan tidak terjadi korsleting," kata Kiklas.

Pro-kontra terkait rokok elektrik atau e-cigarette masih ramai diperbincangkan. Ada yang mengatakan rokok elektrik membantu orang berhenti merokok, sementara lainnya menyebut rokok elektrik sama bahayanya dengan merokok.

Baca juga: Ilmuwan Inggris Pastikan Rokok Elektrik Tak Bantu Stop Ngebul

(mrs/up)

Berita Terkait