Gemuk Bikin Badan Terasa Tak 'Enak', Dokter Ini Turunkan Bobot 17 Kg

Diet Experience

Gemuk Bikin Badan Terasa Tak 'Enak', Dokter Ini Turunkan Bobot 17 Kg

dr Hari Nugroho, SpOG - detikHealth
Selasa, 08 Mar 2016 10:05 WIB
Gemuk Bikin Badan Terasa Tak Enak, Dokter Ini Turunkan Bobot 17 Kg
Foto: dok pribadi
Surabaya - Tubuh gemuk bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman saat beraktivitas. Hal itu pula yang dialami oleh dr Hari Nugroho SpOG. Dengan berat badan mencapai 122 kg, pria 33 tahun yang sehari-harinya praktik di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini selalu mengeluh badannya terasa tidak enak.

Untuk itu, sejak bulan Juni 2015, dr Hari mulai berdiet dan sampai saat ini, berat badannya sudah turun 17 kg. Bagaimana cara diet yang diterapkan dr Hari? Berikut penuturannya kepada detikHealth:
 
Sejak kecil saya memang gemuk, saat kuliah pernah mengubah gaya hidup dan berat badan turun 32 kg. Namun, saat mengambil sekolah dokter spesialis obgyn yang terkenal sangat stres lingkungan kerjanya, tidak ada waktu olahraga, tidur bisa cuma 2 jam tiap malam karena harus operasi dan menolong persalinan kapanpun, hiburan yang saya punya cuma makan. Alhasil, berat badan naik.

Nah, saya mulai memutuskan untuk diet di awal pertengahan bulan Juni 2015, bersamaan dengan puasa Ramadan. Alasan saya menjalani diet karena badan sudah sakit semua, tidur nggak nyaman, sering kebangun karena sleep apnea, dan punggung mulai sakit karena berat badan berlebihan memberikan beban lebih ke tulang punggung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sehingga, otot kontraksi terus menurus untuk menyokong beban ini, pokoknya ngapa-ngapain nggak enak semua deh. Selain badan yang terasa nggak enak, dengan tubuh gemuk juga saya jadi susah mencari baju. Belum lagi tingkat stres meningkat dan risiko penyakit yang bisa saya alami di kemudian hari makin banyak.

Saya menerapkan pola makan tinggi serat, menghindari gula, menghindari minyak (gorengan), memperbanyak konsumsi makanan berserat tinggi yang bikin kenyang lebih lama seperti sayur, buah dan roti gandum, juga meningkatkan asupan protein.

Singkatnya, pagi biasanya saya makan roti gandum toast dengan putih telur yang dimasak tanpa minyak, entah itu pakai cooking spray atau dikukus, atau telur rebus tanpa kuning. Di tas kerja saya menyiapkan buah seperti apel atau pir untuk menghindari keinginan snacking. Maklum, di kantor ada puluhan makanan ringan terjajar rapi yang bisa diambil kapanpun. Apalagi kalau temen-temen mulai nyemil, untuk menghindari keinginan itu, saya makan buah dan minum yang banyak.

Saat menjalani diet ini berbarengan dengan bulan puasa, saya pasti sahur dengan makan banyak sayur, nasi secukupnya, buah, putih telur menu wajib. Menu buka puasa pun kurang lebih seperti itu. Dalam menjalani program penurunan berat badan, menurut saya olahraga adalah kunci suksesnya. Tanpa olahraga, tubuh akan stres karena kelaparan, akhirnya diet makin susah dan angka kegagalan diet makin meningkat. Sejak tahun 2007 saya hobi olahraga bersepeda dan mulai 2012 beralih ke sepeda balap. Hobi ini sempat terhenti lagi karena kesibukan, tetapi alhamdulillah sekarang bisa jalan kembali secara teratur.

Saya mematok target bersepeda sekitar 160-200 km setiap minggunya. Walau tidak dapat dipungkiri kesibukan sering bikin nggak bisa sepedaan. Sehingga, minimal saya selalu bawa sepatu olahraga ke manapun untuk sekadar jogging atau lari. Untuk mengelola stres bagi saya cukup mudah. Kalau stres olahraga aja. Dijamin hilang stressnya. Untuk pola istirahat, sebisa mungkin saya tidur antara 6-8 jam sehari. Biasanya jam 22.00 sudah tidur dan di pagi hari saat adzan subuh saya bangun, setelah alat shubuh saya berolahraga.

Oh iya, cheating day juga merupakan keharusan buat saya dan sering saya lakukan di hari Minggu setelah olahraga berat di pagi harinya yaitu bersepeda sekitar 80-100 km keluar kota. Saya dulunya penggila makanan, tapi kini saya mengonsumsi makanan apapun tapi secukupnya saja, jangan berlebihan.

Sampai sekarang perubahan gaya hidup ini tetap saya lakukan. Dulu saya selalu snacking dan makan apapun yang enak-enak untuk mendapatkan rasa bahagia. Tidur saya juga tidak karu-karuan, tapi sekarang jadi lebih teratur.

Target saya bisa menurunkan bobot 15 kg lagi. Tapi, menurunkan 17 kg ini sudah prestasi yang luar biasa. Sesekali memang program penurunan ini sempat berhenti karena kesibukan, tapi jika ada waktu luang pasti saya akan menurunkan bobot lagi. Saat ini dengan gaya hidup saya yang baru, berat badan sudah tidak meningkat dan hidup lebih enak. (rdn/vit)

Berita Terkait