Sebuah survei terbaru di California mengungkap dari 1.400 orang, 14 persen di antaranya menggunakan ganja sebagai penambah libido mereka. Menariknya, kebanyakan dari mereka justru perempuan.
Namun surveyor mengingatkan, survei ini sebenarnya hanya dilakukan pada mereka yang mengantongi medical marijuana cards atau semacam surat izin untuk menggunakan ganja medis secara legal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada diutarakan terapis seks dari New York City, Ian Kerner, PhD. Ganja dikatakan dapat membantu mengurangi kecemasan seseorang, termasuk mengatasi gangguan gairah dan orgasme yang mungkin kerap terjadi pada diri mereka.
"Saya banyak bertemu pasien pria yang mengaku lebih sukses mempertahankan ereksinya dengan memakai ganja ketimbang Viagra," ungkapnya seperti dikutip dari Women's Health, Senin (14/3/2016).
Baca juga: Ganja Tidak Bikin Ketagihan? Belum Tentu
Akan tetapi Wider mengatakan tak semua orang bisa merasakan manfaatnya. Pada sebagian orang, lanjutnya, ganja justru bisa menurunkan libido atau mengurangi kemampuan mereka untuk terangsang.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan Journal of Psychoactive Drugs (1982) diungkap, 75 persen perokok ganja mengakui bahwa ganja dapat meningkatkan kehidupan seks tetapi dalam jangka pendek saja. Studi lain yang diterbitkan di jurnal yang sama dan tahun yang sama juga mengungkap, disfungsi ereksi dua kali lipat lebih umum ditemukan pada pengguna ganja.
Bahkan dari studi lainnya lagi dikatakan, ganja dalam dosis kecil saja sudah dapat membuat pria mengalami disfungsi seksual, apalagi dalam dosis tinggi, yang disebut dapat mengakibatkan impotensi.
Dengan kata lain, Wider tidak merekomendasikan penggunaan ganja untuk penambah libido, apalagi bagi pemula. Bila pasangan ingin mencari penambah libido yang lain dari yang lain, ganja mungkin sebaiknya tidak jadi pilihan utama.
Baca juga: Bukannya Wisata, Turis di Colorado Malah Ramai Cari Ganja di IGD
(lll/vit)











































