Dalam laporan terbaru yang dibuat Nuffield Foundation diungkapkan, anak-anak yang lahir prematur harus mendapatkan 'perlakuan khusus' agar si anak dapat berkembang seperti halnya anak yang lahir full term atau tepat waktu.
Peneliti mengatakan ada banyak tantangan yang dihadapi anak-anak ini. Pertama, 8 dari 10 guru di sekolah dasar tidak mendapatkan pemahaman terhadap kondisi psikis dan mental anak-anak ini. Sebagian besar memperlakukan mereka tak ubahnya anggota kelas yang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jam Tidur Mirip Orang Dewasa, Tapi Pola Tidur Remaja Jauh Lebih Unik
Sebelumnya penelitian dari Amerika mengungkap, bayi-bayi yang lahir prematur belum memiliki sistem pendengaran yang baik karena sistem pendengaran mereka belum berkembang baik, tetapi mereka keburu lahir.
Hal ini diperburuk dengan kondisi rumah sakit yang bising saat mereka lahir, sehingga si bayi tidak pernah benar-benar bisa berkonsentrasi dengan baik.
"Kami merekomendasikan agar anak-anak yang lahir sebelum usia kandungan 34 bulan mendapat follow-up setelah dipulangkan. Intervensi ini dibutuhkan agar mereka mendapatkan start yang optimal dengan karir sekolah mereka," tandas Prof Dieter Wolke dari University of Warwick yang ikut terlibat dalam studi ini.
Di sisi lain, peneliti mengungkap bahwa menunda masuk sekolah juga tidak banyak membantu. Anak-anak prematur yang masuk sekolah satu tahun lebih lambat dari anak-anak seusianya tidak menunjukkan performa atau pencapaian akademik yang lebih baik dari anak yang masuk sekolah tepat waktu.
Wolke juga meminta agar para guru mendapatkan pelatihan khusus untuk menghadapi anak-anak yang lahir prematur semacam ini.
"Kalau perlu ada metode mengajar dan pendekatan baru yang dikembangkan untuk memfasilitasi anak-anak dengan kebutuhan pendidikan dan sosial yang berbeda ini," tutupnya.
Baca juga: Haruskah Anak-anak Selalu Sarapan Nasi? Ini Kata Dokter (lll/up)











































