Peneliti dari Brazil menemukan bahwa pria dengan lingkar leher yang besar lebih berisiko untuk mengalami gangguan jantung.
Dalam studi ini, peneliti melibatkan sekitar 4 ribu pria. Dari penghitungan awal, peneliti mendapati rata-rata lingkar leher responden pria tersebut adalah sekitar 15 inci.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk setiap kenaikan lingkar leher sebesar 1 inci atau dalam hal penelitian ini berarti sebesar 16 inci, peneliti menyebutkan pria memiliki risiko 32 persen lebih tinggi untuk terkena resistensi insulin. Bukan cuma itu, mereka juga 24 persen lebih mungkin untuk mengalami peningkatan tekanan darah, 50 persen lebih cenderung memiliki trigliserida tinggi, dan 22 persen lebih mungkin untuk memiliki high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol 'baik' rendah.
Alasannya, timbunan lemak di sekitar leher dapat menghasilkan zat inflamasi yang menyebabkan penumpukan plak di arteri karotis di area tersebut. "Nah, penyumbatan ini dapat menghambat kesehatan jantung Anda," ungkap salah seorang peneliti yang terlibat, Cristina Baena, PhD.
Ia menegaskan, hubungan dengan lingkar leher yang besar ini lebih dikaitkan dengan penumpukan lemak. Jika pria memiliki lingkar leher besar karena sering latihan fisik sehingga memiliki otot leher yang lebih tebal dan bukan lemak, maka risiko yang dialami mungkin bisa berbeda.
"Cobalah ambil pita pengukur dan lihat seberapa besar lingkar leher Anda. Jika Anda ragu, konsultasikan dengan dokter sebagai tindakan pencegahan," imbuh Baena.
Jangan lupa, selain mengukur lingkar leher dan perut, sebaiknya Anda juga rutin melakukan pemeriksaan seperti tekanan darah, gula darah dan tes kolesterol.
Baca juga: Saat Olahraga Sudah Berlebih, Jantung Malah Bisa 'Keracunan'
(ajg/up)











































