"Anak hebat itu memenuhi tiga kriteria. Sehat fisik, cerdas secara intelektual, dan ketiga kompeten secara emosi dan sosial. Nah, anak belajar 3 hal ini awalnya di rumah, terutama oleh mamanya," kata Psikolog anak dan keluarga Roslina Verauli, MPsi dalam Media Gathering Bebehero di Resto Bunga Rampai, Jl Teuku Cik Ditiro, Jakarta Pusat, seperti ditulis pada Rabu (30/3/2016).
Wanita yang akrab disapa Vera ini mengatakan, anak yang kompeten secara emosi dan sosial di antaranya ia mampu mengontrol emosi, paham emosi ke-aku-an, dan paham bahwa dia hebat bisa melakukan suatu hal dengan baik. Menurut Vera, empati merupakan gerbang anak bisa kompeten secara emosi dan sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pesan Psikolog Jika Ortu Hendak Masukkan Anak ke Preschool
Nah, ketika anak sudah memiliki kompetensi emosional dan sosial, maka anak bisa tumbuh jadi pribadi yang tanggap juga heroik yang pada akhirnya membuat anak jadi sosok yang hebat. Vera mengatakan, anak yang hebat memiliki sisi heroik di mana ia mampu menolong orang tanpa pamrih, paham benar dan salah, dan mampu mengikuti aturan main di lingkungan.
"Untuk mengembangkannya ada faktor biologis yang memang berbeda pada tiap anak. Kemudian kognitif anak terkait kecerdasan mereka, emosi anak, dan juga budaya serta lingkungan anak," kata Vera.
Hadir dalam kesempatan sama, Senior Brand Manager Bebelac, PT Nutricia Indonesia Sejahtera, Andi Airin mengatakan melalui Bebehero, ingin dikampanyekan pada orang tua bahwa semua anak dilahirkan sebagai anak yang hebat, dalam artian tidak saja pintar secara intelektual tapi juga emosional yang butuh stimulasi tepat.
"Kita tekankan melalui bebehero untuk para ibu memberi inspirasi pada ibu lain lewat cerita yang dishare sehingga ibu lain punya inspirasi bahwa anak dilahirkan sebagai anak yang hebat dan bagaimana kita orang tua memberi nutrisi dan stimulasi yang baik agar anak bisa jadi anak yang hebat karena selama ini ortu sering fokus pada kecerdasan intelektual saja," tutur Airin.
Baca juga: Selamat Datang, di TK Ini Murid-muridnya Orang Dewasa Lho (rdn/up)











































