Sejauh ini wabah Zika telah dilaporkan terjadi di 39 negara dan daerah. WHO melaporkan dari beberapa lokasi tersebut Brazil, Perancis, dan Polynesia semua mengalami adanya kenaikan kasus mikrosefali.
"Berdasarkan studi observasional, kohort dan kontrol kasus, ada konsensus ilmiah yang kuat bahwa virus Zika menyebabkan GBS, mikrosefali dan gangguan neurologis lainnya," kata WHO seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (1/4/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Februari lalu saat mikrosefali diumumkan sebagai Kedaruratan Kesehatan yang Meresahkan Dunia (Public Health Emergency of International Concern), Zika masih disebut 'diduga kuat' berkaitan.
Dekan dari National School of Tropical Medicine, Baylor College of Medicine, dr Peter Hotez mengaku tak terkejut dengan pernyataan baru dari WHO ini. "Bukti yang ada memang sudah luar biasa kuat," ujarnya.
"Kini satu hal yang masih belum jelas, berapa sebetulnya persentase wanita hamil terkena Zika yang kemudian melahirkan bayi mikrosefali," pungkas dr Hotez.
Baca juga: Peneliti AS Sebut Percobaan Obat Zika Cukup Berhasil dan Akan Dikembangkan (fds/up)











































